Connect with us

Kementrian Agama RI

Sisi Lain Menag dan Imam Besar Istiqlal, Hobi Tenis Lapangan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menag Nasaruddin Umar dikenal sebagai intelektual muslim, terutama di bidang Tafsir Al-Qur’an. Selaku Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin juga dikenal sebagai ulama yang concern dalam kajian dan laku sufistik.

Selain itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini punya hobi olahraga. Salah satu olahraga favoritnya adalah Tenis Lapangan.

Di tengah kesibukan sebagai Menag, Prof Nasaruddin berusaha menyempatkan diri untuk berolahraga. Tidak jarang Menag ikut senam pagi bersama jajarannya. Menag juga punya jadwal sendiri bermain Tenis di lapangan Kemenag, rerata dua kali sepekan.

Hari ini, Jumat (13/12/2024), setelah menjadi narasumber pada program GagasRI di salah satu stasiun televisi nasional, Menag menyempatkan diri bermain Tenis Lapangan di lapangan kantor Kemenag.

BACA JUGA  Andalan Hati Janjikan Pembangunan Sulsel Maju Berkeadilan di Kampanye Akbar

Ikut bermain juga, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Staf Khusus Menag Farid F Saenong, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin, serta salah satu pegawai pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Arinto.

Menag mengatakan, Al-Qur’an menggambarkan ciri orang baik dengan istilah Al-Qawiyyu Al-Amiin. “Al-Qawiyu, dibangun dari fisik yang sehat untuk mendapatkan badan yang kuat,” ujar Menag.

“Sementara ciri kedua orang baik adalah al-Amin, dapat dipercaya,” sambungnya.

Dua hal ini, kata Menag, perlu menjadi perhatian ASN Kemenag. Sehingga, mereka bisa menjalankan amanah melayani masyarakat dengan baik.

“Olah raga bagian yang perlu dijadikan habit dalam keseharian untuk kesehatan,” tandasnya. (*)

BACA JUGA  Kemenag Perjuangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Tengah Upayakan Izin Operasional KKHI Daker Makkah

Published

on

Kitasulsel–MEKKAH Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya tengah bernegosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait perizinan operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah.

Hal ini disampaikan Menag, Minggu (1/6/2025), saat mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah. Kunjungan ini dalam rangka mengecek persiapan KKHI untuk melayani jemaah haji Indonesia.

“Nanti kita akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk memohon izin operasional KKHI Daker Makkah,” kata Menag.

Menag mengungkapkan, pihaknya baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan.

Dalam pertemuan itu, Menag menyampaikan keprihatinan peningkatan jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Hal ini perlu upaya evaluasi dan mitigasi bersama.

BACA JUGA  Dr H Bunyamin M Yapid LC MH Menjadi Narasumber di Pembinaan Petugas Haji Kemenag Kanwil Sulawesi Tenggara

Menag menyampaikan adanya regulasi baru bahwa KKHI belum diizinkan beroperasi. Semua pasien jemaah haji Indonesia harus dirujuk ke RS Arab Saudi.

Padahal menurut Menag, KKHI ini akan sangat bermanfaat bagi jemaah haji Indonesia untuk memastikan mereka sehat dalam menjalankan ibadah haji, utamanya mereka yang memiliki komorbid atau membutuhkan rawat jalan.

Jemaah Indonesia akan merasa lebih nyaman dirawat di KKHI yang notabene petugasnya adalah dari Indonesia. “Mereka agak enggan untuk dirawat di RS Saudi. Akibatnya, mereka memilih untuk tidak diperiksa di RS Arab Saudi, sehingga kesehatan mereka menurun,” kata Menag.

Diungkapkan Menag, banyak pasien menahan sakit karena takut ke RS. Pasien jemaah haji Indonesia merasa tidak memiliki teman walaupun ada dokter RS Arab Saudi yang mengawal. “Mereka merasa tidak ada siapa-siapa.

BACA JUGA  Menag dan Sekjen IIFA Bahas Peran Masjid untuk Pendidikan Islam

Karena mungkin bahasa yang berbeda, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan tenaga kesehatan RS Arab Saudi. Mereka lebih nyaman dirawat oleh dokter dari Indonesia sendiri,” katanya.

Atas kondisi tersebut, Menag bersama tim Amirul Hajj akan bernegosiasi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi. “Kami coba negosiasi kalau bisa KKHI diizinkan kembali beroperasi. Menteri Kesehatan sudah mengiyakan, karena kita memiliki misi yang sama dalam menjaga kesehatan jemaah haji,’ katanya.

Namun demikian, KKHI belum beroperasi karena masih ada hal yang perlu dipertimbangkan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi terkait penggunaan sarana dan prasarana KKHI.

Menag menilai KKHI ini sangat penting. Menag mengatakan, KKHI ini sifatnya sementara dan tidak permanen. Namun Menag yakin bahwa KKHI ini akan memberikan manfaat yang lebih besar, dibandingkan pasien dirujuk langsung ke RS Arab Saudi.

BACA JUGA  Golkar Makassar All Out Menangkan MULIA di Pilwalkot 2024

Menag juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan mempersilakan Menag untuk mengambil tindakan yang terbaik untuk melakukan lobi dengan Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.

“Sesungguhnya ini bukan wilayah Kementerian Agama, namun mau tidak mau, saya selaku Menag harus melakukan sesuatu untuk kemaslahatan semuanya,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel