Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Ajak Ormas Keagamaan Solid Membangun Umat dan Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan agar selalu solid dalam membina dan membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik untuk kemaslahatan bangsa.

“Saya mengajak para tokoh agama dan seluruh ormas agar selalu solid, abaikan perbedaan yang mengarah perpecahan. Saya senang dan bahagia bertemu dengan para tokoh agama malam ini. Para tokoh agama memikirkan bangsa ini siang malam tanpa kenal lelah,” kata Menag Nasaruddin Umar, Kamis (19/12/2024).

“Semoga para tokoh agama tidak bosan melihat Saya. Karena, Saya akan sering mengundang para bapak/ibu. Semakin banyak kepala yang memikirkan persoalan bangsa, maka akan semakin baik dari pada satu kepala yang memikirkannya. Kita solid dan bersama-sama memecahkan persoalan keummatan,” sambung Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin menyampaikan saat ini banyak tempat yang bisa dijadikan ruang pertemuan. Gedung dan ruangan di Istiqlal, gedung MH Thamrin, dan gedung Kementerian Agama Lapangan Banteng.

BACA JUGA  Buka Rangkaian HAB-79, Menag Beri Pesan Kebahagiaan dan Keikhlasan

“Saya sengaja memilih tempat pertama untuk pertemuan malam ini di Masjid Istiqlal untuk keberkahan perjumpaan ini,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Ke depannya, lanjut Menag Nasaruddin Umar, pertemuan dengan para tokoh-tokoh agama akan semakin sering dilakukan seperti malam ini. Di Masjid Istiqlal, setiap malam jumat banyak kegiatan, seperti ; membaca suarat yasin, tafsir, mengaji, sholat sunnat dan muhasabah.

“Alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar dan semakin banyak yang mengikutinya dari berbagai daerah. Di Masjid ini juga sebagai tempat untuk curhat kepada Tuhan. Ini rutin kita lakukan. Dan banyak orang-orang hebat dan terpandang yang hadir,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar juga berpesan kepada seluruh tokoh agama yang hadir, agar jangan sungkan ketika ada hal-hal yang perlu dilakukan.

BACA JUGA  Soal Sertifikasi Muballigh, Menag Bicara Pentingnya Lima Unsur Dakwah

“Saya dan Dirjen Bimas Islam siap membantu. Kita sama. Apa yang kita miliki di Kemenag, akan kita share. Apa yang bisa kami bantu, mohon disampaikan,” pesan Menag Nasaruddin Umar.

Semisal, ada persoalan perkawinan, pelecehan seksual, asusila dan lain-lain. Kementerian Agama concern untuk menyelesaikan persoalan-persoalan keummatan.

“Saya mohon kita bersama-sama dan solid menyelesaikan persoalan keummatan. Ini menjadi concern bersama. Banyak persoalan global, kalau kita tidak solid, makan akan semakin parah. Jangan sesama kita saling memfitnah,” tegas Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar juga mengajak seluruh tokoh agama untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan bersama untuk mencari solusi persoalan yang ada.

“Masjid juga bisa kita jadikan sebagai tempat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Spirit kebersamaan harus terus dibangun. InsyaAllah, kita bisa menyelesaikan persoalan-persoalan besar lewat masjid ini,” kata Menag Nasaruddin Umar.

BACA JUGA  Hadiri Pembekalan Kabinet, Menag dan Wamenag bertolak ke Magelang

Bahkan, lanjut Menag Nasaruddin Umar, Masjid Istiqlal juga sudah memiliki program kader ulama yang sepenuhnya dibiayai oleh negara.

“Semakin sering ke Istiqlal, maka semakin banyak diplomasi yang kita dapatkan. Istiqlal akan menjadi tempat perubahan dan perkembangan umat yang lebih baik,” harap Menag Nasaruddin Umar.

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyampaikan terimakasih atas waktu dan kesempatan Bapak Menateri Agama Nasaruddin Umar yang meluangkan waktu untuk pertemuan dengan para tokoh agama.

“Terimakasih Pak Menteri. Yang hadir di sini adalah para pimpinan ormas, dan tokoh agama yang terdiri dari 38 Ormas. Semoga kehadiran kita di sini membawa berkah,” kata Kamaruddin Amin. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Dari Golden Age ke Era Digital, Menag Ajak PTKIS Aktif Bangun Peradaban Islam

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) untuk aktif mengambil peran strategis dalam membangun peradaban Islam di era digital. Hal ini disampaikannya saat membuka Seminar Internasional bertajuk “Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta sebagai Pusat Kajian dan Peradaban Islam Nusantara”.

“Seminar ini membahas hal yang sangat strategis. Saya berharap tema ini bisa diturunkan menjadi langkah-langkah implementatif di masing-masing kampus,” ujar Menag di Universitas PTIQ Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Menurut Menag, perguruan tinggi yang mampu menguasai dan menggunakan teknologi secara proaktif akan menjadi pelopor kemajuan. Oleh karena itu, PTKIS harus siap bertransformasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.

BACA JUGA  Buka Rangkaian HAB-79, Menag Beri Pesan Kebahagiaan dan Keikhlasan

Dalam paparannya, Menag juga mengulas dinamika sejarah peradaban Islam. Ia menyebut bahwa dunia Islam pernah berada di puncak kejayaan pada abad ke-6 hingga ke-12 Masehi, yang dikenal sebagai the golden age. Masa ini ditandai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan berkembangnya sintesis antara ilmu pengetahuan dan agama.

“Wahyu pertama yang turun adalah Iqra’, bacalah. Ini menjadi simbol lahirnya peradaban baru, di mana sains dan agama bersatu. Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Kindi, Ibnu Sina, hingga Ibnu Rusyd tidak hanya ahli di bidang agama, tapi juga di sains dan filsafat,” jelasnya.

Menag menambahkan, semangat keilmuan dan keterbukaan inilah yang membawa Islam pada puncak kejayaan. Sayangnya, fase tersebut mulai meredup sejak penaklukan Baghdad oleh Mongol pada abad ke-13.

BACA JUGA  Bupati Halmahera Utara:Prof Nasaruddin Umar Menag RI Pertama Yang Kunjungi Halmahera Utara Sejak Terbentuk

“Setelah itu, peradaban Islam cenderung mengalami stagnasi. Turki Usmani yang menjadi pusat peradaban Islam kala itu, lebih fokus pada militer dan politik. Kajian keilmuan menjadi parsial dan terlalu didominasi fikih. Sains nyaris tidak berkembang,” terangnya.

Menag menilai, warisan pasca-Mongol itu masih memengaruhi umat Islam saat ini. “Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengaktualisasikan kembali semangat Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban. Islam yang menggabungkan spiritualitas dan rasionalitas, iman dan ilmu pengetahuan,” tegasnya.

Ia mengajak PTKIS untuk menjadi pelopor gerakan kebangkitan peradaban Islam di era modern. “Dari golden age ke era digital, kita harus siap membangun kembali sintesis besar antara sains dan agama. Inilah esensi Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.

BACA JUGA  Sekolah Tinggi Ilmu Agama Khonghucu Indonesia Diresmikan September 2025

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS) Indonesia, Maslim Halimin menyebut, seminar ini juga akan diisi oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno, Rektor Universitas Kebangsaan Malaysia, Ekhwan Toriman, Rektor Universitas Islam Fatoni Thailand, Ismail Lutfi Japakiya, dan Rektor UNU Cirebon, Said Aqil Siroj. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel