Connect with us

Pemkot Makassar

Munafri Arifuddin Jemput Aspirasi Warga di Wilayah 3T Makassar

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengisi akhir pekan atau hari liburnya pada Minggu, (4/5/2025) dengan melakukan kunjungan ke empat Pulau terluar dan terpencil milik Pemerintah Kota Makassar, untuk menjemput langsung aspirasi masyarakat.

Dalam lawatanya ke Pulau, Wali Kota Munafri didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa. Adapun empat Pulau terluar yang didatangi orang nomor satu Kota Makassar itu bersama Istri dan rombongan. Pulau langkai, pulau Lanjukkang, Lumu-Lumu dan terkahir pulau Bonetambu.

Pulau tersebut masuk wilayah Kecamatan Sangkarang, Namun sangat jauh dari daratan ibu Kota Provisni serta jauh dari Kota Kecamatan. Sehingga konektivitas empat pulau, termasuk pulau terluar, terpencil, dan terjauh (3T).

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Dukung Gerakan Pangan Murah di Lorong Wisata

Pada kesempatan ini, Munafri bertemu masyarakat menyapa dan bersalaman, untuk berdialog serta mendengar keluhan terkait pembangunan dan kebutuhan ekonomi di empat Pulau yang disinggahi tersebut.

“Kami sudah melihat langsung empat Pulau terluar di Kota Makassar, kondisinya memprihatinkan. Sehingga jadi prioritas pembanguanan kedepan, memang butuh perhatian khusus,” jelas Munafri.

“Di beberapa Pulau kami kunjungi, saya berdialog langsung sekaligus mendengar berbagai cerita kehidupan masyarakat setempat,” tambah alumni FH Unhas itu.

Menurutnya, kunjungan ini merupakan langkah awal untuk melihat secara langsung kondisi Pembangunan infrastruktur, dermaga, pendidikan, kesehatan dan kondisi lingkungan yang ada di kepulauan.

“Ini adalah langkah awal bagaimana melihat pembangunan di Pulau terluar milik Pemerintah Kota. Kami juga mendengarkan aspirasi, keluhan dan saran masyarakat di Pulau yang tujuanya agar kami bisa melayani meningkatkan fasilitas pembangunan setara yang di dalam Kota,” jelas Munafri

BACA JUGA  Pemkot Makassar Siap Unjuk Gigi di Munas APEKSI 2025

Ia menegaskan, kunjungan bentuk dukungan infrastruktur jalan pada Pulau terluar. Appi menegaskan banyak hal yang perlu dibenahi, bukan pembangunan saja, melainkan kebutuhan pokok serta transportasi menjadi perhatian Pemerintah Kota Makassar untuk masyarakat Pulau. Apalagi saat ia menginjakkan kaki di salah satu Pulau yaitu Langkai, Kecamatan Sangkarang .

“Di Pulau Langkai, tadi, kita disambut dermaga yang putus, kita juga disambut puskesmas yang seharusnya tempat orang berobat, tapi bisa tambah sakit. Masuk ke sekolah, mungkin sampai kelas 4 (SD) belum bisa membaca,” terang politisi Golkar itu.

“Artinya, perhatian kita kepada masyarakat pulau pasti lebih kita tingkatkan. Kehadiran kami adalah langkah awal terus emmperhatikan kebutuhan di Pulau. Pelayanan untuk masyarakat pulau kami maksimalkan,” lanjut Munafri.

BACA JUGA  Apel Karya Bakti Digelar di Makassar, Ribuan Personel Gabungan Turun Tangan

 

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik, Dorong ASN Jadi Teladan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, terus menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mulai mengkampanyekan gerakan pengurangan penggunaan sampah botol plastik.

Hal itu disampaikan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menghadiri Launching Program Mamajang Goo Green (MGG) Gerakan ASN Ramah Lingkungan di Kantor Camat Mamajang, Jalan Lanto Dg. Pasewang, Sabtu (28/6/2025).

Munafri menegaskan, kebiasaan menggunakan air minum kemasan plastik perlahan dihapuskan di seluruh kantor pemerintahan, termasuk di ruang kerjanya sendiri.

“Saya sudah memulai program hilangkan botol plastik ini di kantor Wali Kota. Saat ini tidak ada lagi yang pakai minuman kemasan,” uangkap Munafri, pada Lauching program Mamajang Goo Green (MGG).

“Tadi saja, saat acara launching, saya baru duduk sudah dibuatkan air tahu dalam botol. Kita berusaha agar keluar dari kebiasaan ini, memang tidak mudah, tapi ini soal komitmen,” tambah Appi.

Ia mengakui perubahan perilaku membutuhkan proses, konsistensi, dan ketegasan. Namun ia menekankan bahwa langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus akan menciptakan dampak besar.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Dukung Gerakan Pangan Murah di Lorong Wisata

“Biasanya gerakan seperti ini cuma parsial, hanya pakai tumbler, tapi tetap diisi air kemasan. Sama saja. Karena itu saya minta semua ASN dan masyarakat mulai serius meninggalkan plastik sekali pakai,” imbuhnya.

Selain pengurangan plastik, Pemkot Makassar juga mendorong optimalisasi pengelolaan sampah organik melalui biopori di tiap wilayah.

Munafri meminta Camat Mamajang dan seluruh petugas kebersihan memastikan pemanfaatan biopori berjalan maksimal.

“Kalau daun-daun pohon dimasukkan biopori, bisa jadi pupuk. Masyarakat di wilayah itu yang bertanggung jawab merawatnya. Ini bisa mendukung urban farming,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan target Pemkot Makassar untuk memperluas keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di seluruh kecamatan.

“Tahun ini kita targetkan 15 kecamatan sudah punya TPS3R aktif. Ini bisa mengurangi 40-50 persen sampah yang dibuang ke TPA,” tegasnya.

Munafri mengajak semua pihak, mulai dari aparatur kecamatan hingga masyarakat, untuk mengambil peran nyata mewujudkan lingkungan bersih dan sehat.

BACA JUGA  Sambut Event Akbar MHM 2025, Munafri Pimpin Lari Bareng Komunitas

“Ini bukan hanya urusan pemerintah kecamatan, tapi seluruh warga Kota Makassar. Kalau kita berkomitmen bersama, perubahan itu pasti bisa,” pungkasnya.

Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup yang rencananya akan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat.

Pemkot Makassar memastikan kampanye pengurangan sampah plastik terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Sedangkan, Sekretaris Camat (Sekcam) Mamajang, Andi Muhammad Adri mengatakan, Pemerintah Kota Makassar melalui Kecamatan Mamajang meluncurkan Program Mamajang Goo Green (MGG), sebuah gerakan ASN ramah lingkungan yang bertujuan mengubah pola pikir dan kebiasaan dalam penggunaan plastik sehari-hari.

Ia menyampaikan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan atas tingginya penggunaan plastik sekali pakai, terutama botol kemasan, di lingkungan perkantoran maupun masyarakat.

“Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana merubah pola pikir masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam mengurangi penggunaan plastik, dengan membudayakan penggunaan tumbler dari rumah ke kantor,” ujarnya.

BACA JUGA  Walikota Makassar dan Dirjen Cipta Karya Tinjau IPAL Losari

Selain mendorong perubahan kebiasaan individu, gerakan ini juga diharapkan menjadi komitmen bersama seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Mamajang untuk menularkan praktik ramah lingkungan ke wilayah kerja dan masyarakat luas.

“Ini juga merupakan peran penting seluruh ASN untuk menindaklanjuti di wilayah masing-masing, supaya bumi kita jaga bersama dengan mengurangi penggunaan plastik dan botol kemasan,” tambahnya.

Dia juga melaporkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari aksi proyek perubahan yang diangkat dalam Diklat Administrator yang sedang diikutinya.

“Kebetulan saya juga peserta Diklat Administrator, dan saya mengangkat tema ini sebagai aksi proyek perubahan. Ini sekaligus tindak lanjut dari arahan Bapak Wali Kota saat apel perdana di Lapangan Karebosi,” jelasnya.

Program Mamajang Goo Green diharapkan menjadi contoh nyata bagi kecamatan lain, sekaligus mendukung program besar Pemkot Makassar dalam mengurangi sampah plastik hingga ke tingkat rumah tangga. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel