Connect with us

DPRD Kota Makassar

Awali Tahun dengan Kebaikan, Rachmat Taqwa Kembali Umrahkan Konstituennya 15 Januari

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua Fraksi PPP DPRD Makassar, Rachmat Taqwa Qurais, mengawali tahun 2025 dengan sejumlah agenda kebaikan, salah satunya dengan memberangkatkan konstituennya ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmennya untuk memberikan manfaat dan keberkahan bagi masyarakat, serta sebagai wujud kepedulian terhadap mereka yang telah mendukungnya selama ini.

Aksi sosial ini bukanlah hal baru bagi Rachmat Taqwa. Sejak menjadi anggota DPRD Kota Makassar pada tahun 2019, ia rutin melaksanakan program umrah bagi konstituennya.

Setiap tahun, ia berusaha untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berhak dan membutuhkan untuk merasakan keindahan ibadah umrah di tanah suci.

“Tahun lalu sudah diberangkatkan dua orang konstituen saya, dan Insya Allah pada 15 Januari tahun ini, saya akan memberangkatkan lagi satu orang,” ujar Rachmat Taqwa, Minggu (5/1/2025).

BACA JUGA  Apresiasi DPRD dan Pemkot Makassar atas Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja (LHPK) Semester II Tahun 2024 dari BPK Sulsel

Salah satu yang berkesempatan tahun ini adalah Dg. Roneng, yang merupakan salah satu Ketua RT di Kelurahan Camba Berua.

Rachmat menambahkan, bahwa selain Dg. Roneng, ia juga akan memberangkatkan dua orang lagi pada tahun ini, yang merupakan pemenang undian pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun lalu.

“Ini sebagai bentuk apresiasi saya kepada masyarakat yang telah aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial,” tuturnya.

Menurut Ketua AMK Sulsel ini, pemberangkatan umrah ini tidak hanya sebagai wujud kebahagiaan pribadi bagi para konstituen yang terpilih, tetapi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan masyarakat.

Dengan menjalankan ibadah umrah, diharapkan mereka akan mendapatkan berkah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

BACA JUGA  50 Anggota DPRD Makassar Resmi Dilantik, Supratman Ketua Sementara

Melalui program umrah ini, Rachmat Taqwa berharap bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk melakukan hal yang sama, membawa kebaikan bagi masyarakat, dan terus mendukung keberlanjutan program-program sosial yang bermanfaat.

Sebagai wakil rakyat, ia berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi konstituennya, terutama dalam hal-hal yang dapat memperbaiki kualitas hidup mereka secara spiritual dan sosial. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPRD Kota Makassar

Polemik Potongan Insentif Pekerja Keagamaan, Komisi D DPRD Makassar Desak Solusi Konkret

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Komisi D DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bank Sulselbar dan perwakilan pekerja keagamaan.

Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, Rabu (16/7/2025) ini, membahas polemik pencairan insentif yang dianggap merugikan penerima manfaat.

Ari Ashari Ilham menyebutkan bahwa keluhan utama yang disampaikan adalah soal pemotongan insentif hingga Rp30.000-Rp40.000 dari total Rp250.000 yang diterima para imam, guru mengaji, dan petugas keagamaan lainnya.

“Potongannya cukup besar. Kami ingin agar Bank Sulselbar bisa membedakan antara rekening tabungan reguler dan rekening untuk insentif pekerja keagamaan. Harapannya, biaya administrasi bisa diminimalkan atau bahkan dihilangkan,” tegas Ari.

Dalam forum tersebut, Direktur Operasional Bank Sulselbar, H. Iswadi Ayub, mengungkapkan bahwa pemblokiran dan dormansi rekening yang dikeluhkan para pekerja keagamaan merupakan kebijakan nasional atas instruksi PPATK.

BACA JUGA  Apresiasi DPRD dan Pemkot Makassar atas Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja (LHPK) Semester II Tahun 2024 dari BPK Sulsel

Rekening yang tidak aktif lebih dari tiga bulan otomatis diblokir sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan dalam praktik kejahatan siber.

“Kami tidak bisa sembarangan membuka blokir rekening. Tapi saat ini kami sudah diizinkan melakukan profiling, agar nasabah yang benar-benar aktif bisa dibuka kembali rekeningnya,” jelas Iswadi.

Pihak Bank juga menjelaskan bahwa rekening dengan fitur tambahan seperti kartu ATM dan mobile banking memang dikenakan biaya operasional.

Solusinya, nasabah dapat beralih ke produk “Tabunganku” yang bebas biaya administrasi, selama tidak menggunakan layanan tambahan.

Namun, sejumlah anggota dewan menilai alasan tersebut belum cukup menjawab keluhan para pekerja keagamaan. Anggota Komisi D, H. Muchlis Misba, menekankan bahwa bank milik pemerintah seharusnya berpihak kepada masyarakat kecil, apalagi mereka yang mengabdikan diri dalam bidang keagamaan.

BACA JUGA  DPRD Minta Pemkot Makassar Prioritaskan Kesejahteraan Tenaga Honorer

“Ini soal hati nurani. Mereka bukan sekadar nasabah biasa. Ada pemandi jenazah, guru ngaji, imam masjid yang digaji Rp250 ribu sebulan, tapi masih kena potongan? Tolong diperlakukan istimewa, jangan disamakan dengan nasabah umum,” tegas Muchlis.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Makassar, Muhammad Syarif, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 5.088 pekerja keagamaan yang tercatat sebagai penerima insentif bulanan.

Pihaknya telah membangun sistem digital pelaporan agar proses pencairan lebih efisien dan tidak lagi membutuhkan kunjungan ke kantor.

“Kami juga bantu verifikasi rekening aktif melalui SMS banking sebelum disalurkan. Tapi kalau masih terhambat di sistem bank, kami juga tak bisa banyak berbuat,” ujarnya.

BACA JUGA  Imam Musakkar: Warga Harus Berpartisipasi Menjaga Kebersihan Kawasan Perumahan

Syarif juga mengonfirmasi bahwa proses pencairan sempat tersendat lantaran data yang dikirimkan belum seluruhnya lengkap dan adanya rekening yang diblokir. Ia berharap ke depan bank bisa menyediakan jalur khusus atau perlakuan berbeda bagi rekening insentif sosial.

Di akhir rapat, Komisi D merekomendasikan agar Bank Sulselbar memfasilitasi migrasi rekening pekerja keagamaan ke produk bebas biaya, serta mempercepat proses profiling rekening dorman. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel