Connect with us

Pemkot Makassar

Plh Sekda Makassar mengingatkan transparansi dana kelurahan di Musrenbang

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Muhammad Yasir mengingatkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana kelurahan yang harus digunakan secara akuntabel dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian masyarakat.

“Dana kelurahan adalah amanah yang harus dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi. Di era ini, semua kegiatan harus memberikan manfaat dan tanggung jawab yang jelas kepada masyarakat,” kata Yasir saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Tamalate di Makassar, Jumat.

Yasir tidak lupa menekankan pentingnya partisipasi masyarakat yang berkelanjutan dalam proses pembangunan.

Musrenbang, menurutnya, merupakan salah satu implementasi dari amanah undang-undang tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Namun, ia mengingatkan bahwa partisipasi masyarakat seharusnya tidak hanya terjadi pada forum Musrenbang semata.

BACA JUGA  Melinda Aksa Resmi Dilantik Jadi Ketua TP PKK Kota Makassar Masa Bakti 2025-2030

“Keliru jika kita menganggap partisipasi masyarakat hanya ada di Musrenbang. Musrenbang adalah puncak dari aspirasi masyarakat. Filosofinya, partisipasi itu harus tumbuh setiap hari dan di setiap wilayah,” kata Yasir menegaskan.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan Musrenbang di tingkat kecamatan bertujuan menetapkan lima prioritas pembangunan yang akan diverifikasi dan dibahas lebih lanjut oleh perwakilan kecamatan dalam Musrenbang tingkat Kota Makassar.

Dalam Musrenbang ini, dia juga mengingatkan pentingnya visi jangka panjang Pemkot Makassar, yakni “Makassar Maju Berkelanjutan Menuju Kota Dunia yang Sombere dan Smart” untuk periode 2025-2045.

Menurutnya, visi tersebut harus diwujudkan melalui program-program yang memberikan dampak luas dan positif bagi masyarakat.

BACA JUGA  Hadiri Thematic Panel of Expert CRIC, Pjs Wali Kota Makassar Tekankan Penerapan Teknologi Adaptif

“Visi ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi harus diwujudkan dengan implementasi nyata. Setiap program yang direncanakan harus memberikan efek langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, dia mengapresiasi upaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar yang terus memperbaiki sistem Musrenbang, khususnya dalam pengalokasian pagu anggaran agar lebih efektif.

Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, serta mendukung pencapaian visi besar Makassar sebagai kota yang maju, sombere (ramah), dan berdaya saing global. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Melinda Aksa Dorong Regulasi dan Edukasi Kolektif untuk Pengolahan Sampah Berkelanjutan di Makassar

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menghadiri audiensi bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Dewan Lingkungan, Penggiat Lingkungan, perwakilan Bank Sampah, serta pengelola TPS3R dalam upaya memperkuat sinergi menuju tata kelola persampahan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pertemuan berlangsung sebagai tindak lanjut dari berbagai inisiatif lingkungan yang tengah dirancang, termasuk peluncuran percontohan TPS3R di Untia dan Sambung Jawa.

Dalam audiensi tersebut, Kepala DLH Kota Makassar menyampaikan rencana pemindahan operasional Bank Sampah Hidup ke lokasi baru di kawasan Untia pada tahun ini.

Pemindahan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan dan mendekatkan fasilitas daur ulang ke kawasan padat penduduk.

Perwakilan dari Bank Sampah turut memberikan masukan agar pengelolaan TPS3R berada langsung di bawah UPTD Bank Sampah. Selain itu, peningkatan partisipasi masyarakat, termasuk perguruan tinggi dan pemanfaatan teknologi pencatatan sampah juga menjadi sorotan.

BACA JUGA  Pemkot Makassar dan IAI Sulsel Rancang Kolaborasi untuk Benahi Sekolah dan Kantor Pemerintahan

Menanggapi hal tersebut, Melinda menegaskan perlunya perubahan pola pikir kolektif dalam pengelolaan sampah. “Kita tidak bisa hanya sekadar mengimbau.

Harus ada mekanisme, regulasi, dan batas waktu yang jelas. Kita ingin masyarakat mulai mengelola sampahnya sendiri mulai dari rumah, komunitas, hingga tempat usaha,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya sebatas pemisahan organik dan anorganik, tetapi harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kota.

“TPS3R Untia dan Sambung Jawa akan kita uji coba dan siapkan sebagai percontohan. Di sisi lain, kompleks Baruga juga kami dorong menjadi kawasan percontohan zero waste. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pihak,” ungkap Melinda.

BACA JUGA  Hadiri Thematic Panel of Expert CRIC, Pjs Wali Kota Makassar Tekankan Penerapan Teknologi Adaptif

Dalam arahannya, Melinda juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dengan swasta untuk pengelolaan maggot sebagai solusi penguraian sampah organik.

Ia berharap ada keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem pengolahan sampah yang kuat dan berkesinambungan.

“Dinas Lingkungan Hidup harus memimpin dan menyusun regulasi pengolahan sampah yang menyasar tempat-tempat komersial seperti restoran, hotel, hingga pasar. Kami dari PKK siap mendukung lewat edukasi di kecamatan dan penyuluhan langsung kepada masyarakat,” pungkasnya.

Pertemuan ini menjadi langkah awal dari rangkaian program yang akan disinergikan antara DLH, PKK, dan seluruh komponen masyarakat dalam menciptakan Makassar yang lebih bersih, hijau, dan siap menuju kota zero waste. (*)

BACA JUGA  Hadiri Penanaman Mangrove, Walikota Makassar Tekankan Ini Untuk Lingkungan dan Ekonomi
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel