Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag: MBG Bikin Santri Belajar Lebih Semangat

Published

on

Kitasulsel–JOMBANG Menteri Agama menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden Prabowo karena dua program prioritasnya bisa dirasakan langsung para santri. Dua program itu adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Menurut Menag program yang diinisiasi Presiden Prabowo ini hadir untuk memastikan generasi muda, khususnya santri dan pelajar, dapat menikmati makanan sehat dan bergizi tanpa harus mengeluarkan biaya.

“MBG adalah inisiatif Presiden Prabowo Subianto. Mari kita syukuri nikmat ini, sekaligus mendoakan beliau agar selalu sehat dan panjang umur dalam memimpin bangsa,” ujar Menteri Agama saat berkunjung ke Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar dan MTsN 4 Jombang, Senin (22/9/2025).

BACA JUGA  HUT ke-80 TNI, Menag Sebut Faktor Spiritual dan Sosial Penguat Kekuatan Militer

Menag menegaskan bahwa makanan bergizi bukan hanya soal memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga pondasi penting bagi tumbuh kembang generasi yang kuat dan cerdas.

Selain MBG, Menag juga meninjau pelaksanaan CKG bagi para santri. Ratusan santri antre untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.

Baik MBG maupun CKG menjadi bagian rangkaian peringatan Hari Santri 2025. Menteri Agama menekankan bahwa kehadiran santri selalu menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa, tidak hanya dalam menjaga nilai-nilai moral, tetapi juga dalam mendukung kebijakan pemerintah.

“Santri adalah garda terdepan. Dengan MBG, mereka bisa belajar lebih semangat, dengan CKG mereka bisa menjaga kesehatan, dan dengan doa mereka selalu menjaga negeri ini,” tegas Menag.

BACA JUGA  Ikut Retret di Magelang, Menag: Satukan Visi Anggota Kabinet

Kehadiran Menag di pesantren Denanyar Jombang bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen pemerintah untuk memastikan pesantren mendapatkan perhatian serius. MBG dan CKG menjadi bukti bahwa santri tidak berjalan sendiri, melainkan bersama-sama dengan pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus bangsa.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar: Asesmen Baca Al-Qur’an Jadi Langkah Awal Perbaiki Literasi Keagamaan Nasional

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelaksanaan Asesmen Baca Al-Qur’an menjadi langkah awal atau prolog untuk memperbaiki literasi keagamaan umat Islam di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Ekspos Publik Hasil Asesmen Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) yang digelar oleh Kementerian Agama, Rabu (17/12/2025), di Ballroom Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Menag menjelaskan bahwa asesmen yang dilakukan saat ini masih bersifat terbatas, karena baru mengambil sampel di Pulau Jawa. Meski demikian, hasilnya sudah memberikan gambaran awal yang perlu segera ditindaklanjuti secara serius.

“Kalau kita ingin mengukur kondisi Indonesia, tentu sampelnya tidak cukup hanya Pulau Jawa. Apalagi Jawa saja baru sekitar 41 persen yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Menag.

BACA JUGA  Pesan Menag ke Santri: Suka Menyalahkan Orang Tanda Masih Harus Belajar

Menag menekankan urgensi penguatan kemampuan baca Al-Qur’an, mengingat kitab suci ini memiliki posisi sentral dalam praktik ibadah umat Islam.

“Dalam Islam, Al-Qur’an itu bukan sekadar kitab, tetapi bacaan. Tidak ada salat tanpa membaca Surah Al-Fatihah. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar adalah fondasi dasar keberagamaan,” tegas Menag.

Ia menambahkan, wahyu Al-Qur’an diturunkan dengan perintah iqra’ atau membaca, bukan menulis, sehingga penekanan utama pendidikan Al-Qur’an harus berada pada aspek tilawah yang tepat sesuai kaidah.

Dalam kesempatan yang sama, Menag mengapresiasi peran Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta sebagai asesor dalam pelaksanaan asesmen. Menurut Menag, PTIQ memiliki tradisi keilmuan yang ketat dalam menjaga kualitas bacaan Al-Qur’an, termasuk makhraj, tajwid, dan sanad keilmuan.

BACA JUGA  Tunjangan Profesi Guru Non PNS Naik Jadi Rp2 Juta per Bulan

“Tradisi sanad dalam pengajaran Al-Qur’an sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberkahan ilmu. Ini yang harus terus kita rawat,” ungkapnya.

Menag menegaskan bahwa hasil asesmen ini bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, tetapi menjadi dasar evaluasi dan perbaikan bersama, termasuk peningkatan kompetensi guru agama dan penguatan peran lembaga pendidikan keagamaan.

Usai sambutan, dalam sesi doorstop, Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama akan melanjutkan asesmen dengan cakupan lebih luas dan representatif secara nasional.

“Survei ke depan akan menggunakan sampel Indonesia, bukan hanya Pulau Jawa. Setelah itu, akan kita siapkan langkah-langkah solutif,” jelasnya.

Menag juga menegaskan bahwa upaya meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah.

BACA JUGA  HUT ke-80 TNI, Menag Sebut Faktor Spiritual dan Sosial Penguat Kekuatan Militer

“Bagaimana agar seluruh warga Muslim Indonesia bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, itu tanggung jawab kita bersama,” imbuh Menag.

Selain itu, Menag menyoroti pentingnya perhatian dan apresiasi bagi para guru ngaji, khususnya di pedesaan, yang mengajar dengan penuh keikhlasan.

“Guru ngaji di desa sering mengajar tanpa gaji dan hanya mengandalkan keikhlasan. Ke depan, mereka perlu mendapat apresiasi yang lebih layak,” pungkas Menag.

Hadir dalam acara ekspos hasil asesmen antara lain Stafsus Menag Gugun Gumilar, Dirjen Pendis Amien Suyitno, Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani, jajaran asesor dari PTIQ, serta akademisi dan guru-guru PAI.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel