Connect with us

Danny Pomanto Disambut Meriah Ratusan Peserta Jalan Santai IKA Unhas Di Bone

Published

on

Kitasulsel—Bone—Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Wilayah Sulawesi Selatan, Moh. Ramdhan Pomanto resmi melepas jalan santai yang diadakan IKA UNHAS Bone.

Kehadiran Danny Pomanto disambut meriah oleh ratusan peserta jalan santai yang digelar di Lapangan Merdeka, Minggu (26/2/2023).

Dalam sambutannya Danny mengatakan jalan santai ini digelar dalam rangka mempererat silaturahmi sesama almamater UNHAS dan masyarakat setempat.

Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali semangat kekompakan agar terus cinta dan berkontribusi terhadap almamater tercinta.

“Saya pastikan kita hadir di sini semua sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Bone. Kita berkumpul dalam semangat menjaga kekompakan almamater UNHAS utamanya berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Bone,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama pula, Danny mengenang semasa ia melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 1986 silam.

Pada masa itu Danny yang juga atlet Softball membawa nama Kabupaten Bone menjadi juara satu Soft Ball tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

“Team Makassar itu hari kalah, Bone keluar jadi juara. Salah satu kontribusi saya di dunia olahraga pada tahun itu di Bone. Saya rindu,” kenangnya.

Danny juga menyebut Bone sebagai kabupaten terbaik di Provinsi Sulsel untuk berinvestasi karena memiliki banyak potensi sumber daya salah satunya peternakan.

Diakhir sambutan Danny berharap Jalan Santai IKA UNHAS Bone dapat menyatukan kembali sinergitas antar alumni untuk membangun Provinsi Sulsel khususnya Kabupaten Bone.

Jalan santai ini pula dihadiri oleh Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi, Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bone.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Gubernur Andi Sudirman Sebut SPPG BGN di Sulsel Ada 76 Titik Sudah Beroperasi

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman menyebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Sulsel sudah berdiri 76 titik.

SPPG ini memiliki peran penting, sebab ini menjadi dasar suksesnya Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah pusat.

Hal ini diungkap Andi Sudirman saat mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Panakkukang yang ada di Jalan Topaz Raya, Makassar dan sekolah SD Inpres Tamamaung, Selasa, 17 Juni 2025.

Andi Sudirman bahkan bilang, SPPG Sulsel ini menjadi dasar atau tolok ukur SPPG BGN di provinsi lain.

“Alhamdulillah tadi secara overall sangat bagus, dan lebih standar dibanding wilayah provinsi lain ya. Ini menjadi salah satu benchmark nya untuk MBG lainnya. Kita juga sudah liat antusias anak-anak sekolah dan sangat semangat,” ujar Andi Sudirman usai kunjungan.

Ia menyampaikan, Sulsel hanya butuh penambahan lokasi MBG, terutama bisa menjangkau di daerah-daerah.

Andi Sudirman juga mengatakan, proses pembangunan SPPG BGN di Sulsel masih sementara berlangsung untuk memenuhi seluruh sekolah.

“Yang perlu kita ini bagaimana penambahan saja ya di Sulsel, supaya bisa menjangkau daerah-daerah juga. Sekarang masih banyak proses konstruksi ya, beberapa banyak sudah bangun (SSPG),” tukasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Jufri Rahman menjelaskan Pemprov Sulsel sebelumnya, sudah mengusulkan 92 titik lokasi/dimana ini merupakan aset milik Pemprov Sulsel ada juga yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota.

Kendati demikian, Jufri mengakui, masih ada sejumlah persyaratan yang menjadi kendala yang sulit untuk dipenuhi pemerintah daerah kabupaten dan kota.

Ia berharap, Badan Gizi Nasional segera melakukan verifikasi terhadap lokasi yang diusulkan. Pasalnya, salah satu syarat lokasi SPPG harus berdekatan dengan pusat pendidikan dan memiliki jarak tempuh maksimal 20 menit untuk distribusi makanan ke sekolah atau dapat mensuplai ke 3.000an siswa.

“Setelah kami mengajukan titik-titik ini. Kami harap dilakukan verifikasi. Jangan sampai titik yang kami tunjuk itu justru tidak memenuhi syarat sesuai persyaratan. Contohnya jauh dari pusat pendidikan,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel