Pemkot Makassar
Danny Pomanto Berbagi Ilmu Peduli Lingkungan dan Transformasi Digital Bersama GP Ansor Sulsel

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berbagi ilmu pengetahuan dan metode mengenai kepedulian terhadap lingkungan dan transformasi digital di Kota Makassar.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengungkapkan perubahan iklim yang terjadi di dunia membuat Pemkot Makassar mendukung upaya dekarbonisasi atau low carbon.

Sebaliknya, meningkatkan oksigenasi di Kota Makassar.
“Bagaimana mengatasi hal ini? Tentu dengan dekarbonisasi dan oksigenasi. Kita harus bertekad kota ini jadi zero atau low carbon,” kata Danny saat menjadi narasumber pada Diklat Terpadu Lanjutan Pimpinan Wilayah GP Ansor Sulsel; Makassar, Gowa, Takalar di Balai Diklat Keagamaan Jl Sultan Alauddin, Sabtu, 7 September 2024.

Makanya, kata dia, salah satu upaya Pemkot Makassar ialah menjaga eksistensi mangrove terutama di Lantebung.
“Kalau pohon membantu dekarbonisasi tetapi kurang menghasilkan oksigen sementara coral sebaliknya. Tetapi mangrove keduanya. Jadi itulah Pemkot Makassar menjaga dan melestarikan mangrove di Lantebung,” katanya.
Danny mengungkapkan, kerusakan alam terjadi akibat banyaknya bencana. Seperti bencana populasi, alam hingga hidrometeorologi.
Saat ini jumlah populasi makin besar sementara daya tampung hanya 6 miliar manusia.
Kondisi itu menyebabkan terjadinya konflik ruang, pangan dam sebagainya.
Tidak berhenti di situ, lanjut Danny, bencana tersebut menimbulkan bencana lain, yakni bencana alam hingga menghasilkan perubahan iklim akibat tingginya emisi karbon.
“Itulah gambaran dunia sekarang ini,” tekan Danny.
Danny juga menjelaskan bahwa konsep Sombere’ dan Smart City mengimplementasikan dekarbonisasi di Kota Makassar.
Alhasil, wali kota berlatar pendidikan arsitektur ini diundang berbicara di Singapura dalam World Cities Summit di hadapan ribuan delegasi berbagai negara.
Acara yang mengangkat tema Aktivasi Pemuda Dalam Pengembangan dan Transformasi Digital Champaign ini, ujar Danny berkolerasi dengan digitalisasi Pemkot Makassar dalam konsep Sombere’ dan Smart City.
“Intinya transformasi digital bukan sekedar aplikasi tetapi harus menjawab persoalan, jadi solusi hidup, efisiensikan hidup. Itulah namanya digitalisasi,” ucapnya.
Digitalisasi juga mesti membantu dekarbonisasi atau mengurangi emisi karbon.
Itulah kenapa sebagai contoh, Danny memadukan digitalisasi dengan mobil listrik yang low carbon. Sekira ada 47 mobil listrik yang digunakan di program Home Care Dottorota’
Upaya itu sebagai langkah efektivitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Makanya digitalisasi yang benar ialah menjadi solusi banyak problem. Diterima masyarakat, bermanfaat, berdayaguna bukan hanya jadi aplikasi atau qr code,” terangnya.
Di akhir acara, wali kota Makassar dua periode ini mengaku sebuah kehormatan bisa berdiri di depan para kader GP Ansor.
Dia bilang, para kader tersebut mampu membantu dan bersinergi dengan Pemkot Makassar dalam mewujudkan visi-misinya.
“Saya merasakan aura militansi yang luar biasa. Inilah yang dibutuhkan negara kita saat ini,” ungkapnya. (*)
Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Mantapkan Reformasi Birokrasi Lewat Konsultasi ke BKN RI

Kitasulsel–JAKARTA Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham (Munafri-Aliyah), berkomitmen dalam menerapkan sistem meritokrasi dalam birokrasi pemerintahan.
Komitmen tersebut diperkuat melalui,

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar, melakukan pertemuan resmi antara jajaran Pemkot Makassar dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, di Kantor BKN, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk mengonsultasikan sejumlah hal strategi terkait tata kelola kepegawaian, promosi jabatan, dan penerapan sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir langsung memimpin delegasi yang diikuti diikuti Sekretaris Daerah A. Zulkifly Nanda, Kepala BKPSDMD Makassar Kamelia Thamrin Thantu, Kepala Bapenda Andi Asminullah Azis, Ketua Tim Ahli Pemkot Hudli Huduri, dan Tim Ahli lainnya termasuk Prof.
“Tadi, kami berkonsultasi langsung dengan Kepala BKN terkait berbagai aspek kepegawaian. Alhamdulillah kami mendapatkan arahan dan masukan yang sangat jelas dan konstruktif,” ujar Munafri usai pertemuan.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar memiliki tekad yang kuat untuk membangun birokrasi yang bersih, profesional, dan berbasis kinerja.
Lanjut dia, profesionalisme dan kapabilitas harus menjadi dasar utama dalam pengisian jabatan ASN.
“Kami ingin memastikan promosi jabatan dilakukan secara objektif dan transparan, sesuai prinsip meritokrasi,” tegas politisi Golkar itu.
Sistem merit yang dimaksud mengedepankan tiga hal utama: kompetensi, talenta, dan kemampuan, tanpa dipengaruhi oleh faktor non-profesional seperti kedekatan pribadi, politik, atau senioritas semata.
Lebih jauh lagi, Munafri menjelaskan bahwa reformasi birokrasi juga diperkuat melalui transformasi digital dalam sistem kepegawaian ASN.
Upaya ini diharapkan mampu membangun birokrasi yang modern, adaptif terhadap perubahan, serta memiliki integritas tinggi dalam pelayanan publik.
“Dengan dukungan dari BKN dan kolaborasi bersama para ahli, kami optimis reformasi kepegawaian di Kota Makassar dapat berjalan lebih efektif dan sistemik,” lanjutnya.
Komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam memperkuat sistem meritokrasi mendapat pengakuan langsung dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bahkan, Kota Makassar ditargetkan menjadi proyek percontohan nasional dalam implementasi manajemen talenta berbasis sistem merit.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar, Kamelia Thamrin Thantu, usai pertemuan resmi bersama Kepala BKN, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, di Jakarta.
“Sistem meritokrasi dalam birokrasi pemerintahan ini sangat penting. Alhamdulillah hari ini kami bisa bertemu langsung dengan Kepala BKN dan didampingi langsung oleh Wali Kota (Pak Munafri),” jelasnya.
“Kami juga dari BKD diberi ruang untuk berdiskusi mendalam tentang pengembangan manajemen kepegawaian di Kota Makassar,” tambah Kamelia.
Menurutnya, pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi reformasi kepegawaian di Makassar. Kepala BKN secara khusus menyampaikan harapan agar Kota Makassar menjadi kota percontohan nasional.
Dalam hal manajemen talenta berbasis meritokrasi, sebuah pendekatan modern yang menekankan kompetensi dan potensi ASN secara objektif dan sistematis.
“Kita di (Pemkot Makassar) diberi target untuk segera mengimplementasikan sistem merit sebagai fondasi pengelolaan ASN di Makassar. Insya Allah Pak Wali sudah menugaskan kami untuk segera merancang dan menjalankan sistem tersebut,” tutur Kamelia.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa sistem merit bukan sekedar sistem promosi atau penempatan jabatan, melainkan alat strategi untuk memahami kondisi dan potensi SDM ASN secara menyeluruh.
Melalui pemetaan kualitatif dan kuantitatif terhadap kompetensi, motivasi, serta integritas pegawai, Pemkot Makassar bisa lebih fokus dan efektif dalam menempatkan talenta terbaik pada posisi yang tepat.
Sistem merit ini jauh lebih dari sistem yang selama ini kita kenal. Ini tentang membangun birokrasi yang sehat, berintegritas, dan benar-benar melayani.
“Dengan sistem ini, kita bisa memilih pegawai yang paling tepat berdasarkan data dan kinerja, bukan hanya berdasarkan senioritas atau kedekatan,” tegasnya.
Menurut Kamelia, apa yang saat ini diperjuangkan oleh Wali Kota Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sejalan dengan arah kebijakan nasional di bidang ASN.
Bahkan BKN memberikan dukungan penuh kepada Makassar agar menjadi model inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Banyak kota berupaya membangun sistem merit, namun BKN khusus menaruh harapan besar kepada Makassar untuk bisa lebih dulu menunjukkan hasil nyata,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari langkah konkret, Pemkot Makassar melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah menggandeng ahli reformasi birokrasi dan transformasi digital, Ir. H. Juwanda, untuk memperkuat desain sistem kepegawaian berbasis teknologi.
Sementara itu, Kepala BKN Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh menyambut baik langkah proaktif Pemkot Makassar. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan integritas dalam penerapan sistem merit agar ASN dapat berperan maksimal dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login