Provinsi Sulawesi Selatan
Amran Tak Kuasa Tahan Air Mata Saat Bagikan Beasiswa, Ingat Perjuangannya Hingga Seperti Sekarang

Kitasulsel–Makassar Founder Yayasan ASS Fundation Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan beasiswa untuk 133 mahasiswa dengan latar belakang yatim, piatu, yatim piatu, hafidz alquran, disabilitas dan ekonomi kurang mampu.
Penyerahan beasiswa senilai Rp2,5 juta per orang per semester itu diserahkan Andi Amran Sulaiman di AAS Building Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Prof Murtir Jeddawi, Ketua Tim Seleksi penerima bantuan AAS Foundation ini mengungkapkan melakukan seleksi ketat dan berjenjang agar bantuan dilakukan tepat sasaran.
“Ini merupakan sesuatu yang luar biasa yang diprakarsai oleh bapak Andi Amran Sulaiman bapak menteri selalu founder AAS foundation. Izin menyampaikan dari tiga bulan masa seleksi, ada 483 calon pak. Setelah melakukan serangkaian tahapan dan lolos tahap administrasi pak, akhirnya terpilih 133 orang,” ujar Prof Murtir Jeddawi, Jumat (11/10).

Prof Murtir menambahkan, dari 133 orang penerima bantuan itu, 65 persen merupakan perempuan.
Sementara itu, Pendiri AAS foundation Andi Amran Sulaiman meminta AAS foundation untuk melakukan kerja-kerja kesinambungan. Hal dimaksud agar penerima bantuan diberikan ruang khusus untuk memperoleh kehidupan yang layak di kemudian hari.
“Ini saya minta, dibuatkan group mereka, kita tetap bekali kemampuan, yang jago bahasa inggris nanti tetap dihadirkan native speaker. Mereka layak untuk sukses,” ujar Menteri Pertanian Republik Indonesia itu.
Satu hal yang Andi Amran inginkan penerima bantuan untuk bijaksana melakukan manajerial bantuannya.
Selain beasiswa , Andi Amran secara spontan juga memberi bantuan sejumlah Rp160 juta, masing-masing Rp10 juta ke 16 anak yatim piatu
“Ini terpisah dari beasiswanya yah, ini tambahan untuk anak-anakku, gunakan untuk kebutuhan makan dan sehari hari kalian”, kata AAS sembari meneteskan air matanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut rektor/pimpinan perguruan tinggi yang menerima beasiswa diantaranya Rektor Unhas, Rektor UNM, Plt Rektor UMI, Wakil Rektor I UIN dan lainnya
Selain itu hadir pula Kapolda Sulsel, Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina, Ketua dan Wakil Ketua KPID dan lainnya
*Mentan Amran Menangis*
Sebelum menyerahkan bantuan AAS foundation tersebut, Amran lebih dulu menitikkan air mata dan disaksikan ratusan penerima bantuan, rektor dan tokoh yang diundang dan hadir.
Amran kecil merupakan sosok pekerja keras yang tidak mengalami tumbuh kembang seperti anak kebanyakan. Amran lahir dari keluar yang begitu sederhana.
Semasa menjalani kehidupan pendidikan, Amran bersaudara harus hidup mandiri dan hidup seadanya dalam dunia pendidikan. Hal itulah yang Menteri Pertanian Republik Indonesia ini tidak menyangka hari ini melalui AAS Foundation diberi amanah melalui Allah SWT menyerahkan beasiswa kepada 133 orang.
“Jadi dulu, ketika masa kuliah penemuan ku diremehkan saat itu, hingga akhirnya aku terpacu termotivasi untuk bangkit dan membuktikan. Alhamdulillah hari ini aku bagikan kepada kalian, jangan untuk beli gadget namun untuk keberlangsungan hidup dan pendidikan,” ujar Amran mengusap air matanya.(*)
Provinsi Sulawesi Selatan
Wagub Sulsel Dukung Perluasan Akses Keuangan melalui Program TPAKD

Kitasulsel–MAKASSAR Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima audiensi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin bersama jajaran di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Selasa, 10 Juni 2025.
Pertemuan tersebut membahas penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan OJK dalam pelaksanaan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Program ini menjadi salah satu pilar strategi dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan yang merata, terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil.
“TPAKD menjadi salah satu strategi penting dalam membuka akses keuangan yang inklusif dan berkeadilan.

Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di desa-desa pun bisa menikmati layanan keuangan yang aman, termasuk pinjaman produktif, tabungan digital, hingga proteksi asuransi,” ujar Fatmawati Rusdi.
Wakil Gubernur menegaskan komitmen Pemprov Sulsel untuk memperluas jangkauan layanan keuangan melalui penguatan infrastruktur, peningkatan edukasi keuangan, serta kolaborasi masyarakat lintas sektor.
“Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung percepatan inklusi keuangan, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun program literasi. Kolaborasi dengan OJK sangat penting agar program ini benar-benar menyentuh masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, petani, dan UMKM,” jelasnya.
Program TPAKD di Sulsel selama ini dinilai cukup progresif dan telah menjadi rujukan nasional dalam model pengembangan inklusi keuangan berbasis lokal.
Dengan potensi besar di sektor pertanian dan UMKM, Sulsel berupaya mendorong penerapan layanan keuangan digital, termasuk asuransi mikro dan pinjaman berbasis kelompok.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa TPAKD dirancang sebagai forum koordinasi antarinstansi di daerah untuk mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan semangat SIKOKO – sinergitas, komitmen, dan konsistensi –, kami terus mendorong inovasi daerah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat mulai dari pengembangan ekonomi daerah berbasis pertanian, literasi keuangan syariah hingga pemanfaatan transaksi keuangan digital di pedesaan dan daerah terpencil” ungkap Moch Muchlasin.
Ia menambahkan, penghargaan TPAKD Award 2025 menjadi bukti nyata komitmen Sulsel dalam memperluas akses keuangan yang inklusif dan berdampak langsung pada masyarakat.
Pada kesempatan itu, OJK juga memaparkan kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan per Maret 2025. Total aset perbankan di Sulsel tercatat sebesar Rp204,99 triliun, tumbuh 5,91 persen secara tahunan (year-on-year).
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp137,34 triliun atau tumbuh 6,55 persen (yoy), sementara penyaluran kredit mencapai Rp165,78 triliun atau naik 3,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, kredit produktif tercatat sebesar Rp83,39 triliun, sedangkan kredit konsumtif sebesar Rp76,89 triliun. Di sektor pasar modal, jumlah investor terus meningkat. Tercatat sebanyak 409.932 investor per Maret 2025, naik 19,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi saham juga mencapai Rp6,09 triliun.
Dengan pertumbuhan ini, Provinsi Sulawesi Selatan dinilai memiliki potensi besar dalam memperluas akses layanan keuangan berbasis digital maupun konvensional.
Pemerintah Provinsi dan OJK berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Budi Susetiyo; Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Amiruddin Muhidu; serta Analis Divisi, Indra Natsir Dahlan.
Dari Pemprov Sulsel hadir pula Plt Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login