Kementrian Agama RI
Terima Dubes Ukraina, Menag Bahas Pertukaran Pelajar, Hingga Kedatangan Grand Mufti
Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Kedua belah pihak membahas potensi kerja sama di bidang toleransi dan moderasi beragama, termasuk pengiriman santri, ulama, dan mahasiswa Indonesia ke Ukraina.

“Kami telah mengirimkan mahasiswa ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Maroko, dan Mesir. Selanjutnya, kami rasa Ukraina dapat menjadi destinasi baru untuk program pertukaran mahasiswa dan ulama,” kata Menag Nasaruddin, jumat (29/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, sosok yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal ini menekankan pentingnya dialog antaragama.

“Toleransi bukan hanya soal menghormati, tetapi juga memahami keberagaman. Ukraina dan Indonesia memiliki kesamaan dalam hal ini, yaitu masyarakat yang multietnis dan multiagama. Kerja sama ini bisa menjadi contoh global tentang bagaimana harmoni dapat dijaga,” tambahnya.
Dubes Vasyl Hamianin mengungkapkan rasa senang akan penawarannya untuk Indonesia mengirimkan pelajar ke Ukraina, disambut baik Menag.
“Kami sangat menghargai komitmen Indonesia dalam mempromosikan moderasi beragama, juga Ukraina akan dengan senang hati menerima ulama, santri, dan mahasiswa Indonesia untuk belajar dan berdialog di negara kami,” katanya.
Dubes Vasyl juga mengungkapkan bahwa bulan mendatang, akan datang tokoh dari Ukraina ke Indonesia “Pada bulan Desember, kita akan kedatangan Grand Mufti Ukraina,” ungkap Dubes Vasyl. (*)
Kementrian Agama RI
Menag Nasaruddin Umar Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Vatikan: Tegaskan Komitmen Indonesia pada Dialog Lintas Agama
Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bertolak ke Vatikan, Roma, untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum. Kehadirannya mewakili Indonesia dalam forum lintas agama bergengsi yang mempertemukan para tokoh dunia guna memperkuat dialog dan kerja sama kemanusiaan.
Nasaruddin berangkat dari Jakarta pada Sabtu (25/10/2025). Setibanya di Roma, ia menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Takhta Suci Vatikan dan berkesempatan bertemu ratusan diaspora Indonesia yang tinggal di Italia.

Dalam acara tersebut, hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, yang juga bertindak sebagai tuan rumah. Turut hadir sejumlah tokoh diplomatik seperti Duta Besar Jepang untuk Takhta Suci CHIBA Akira, Duta Besar Lituania Sigita Maslauskaite Mazyliene, Duta Besar Liga Negara-negara Arab Enas Mekkawy, Kuasa Usaha Kedutaan Haiti Marie Guerlyne Janvier, Kuasa Usaha Kedutaan Peru Manuel Carrasco, serta para Imam dan Biarawati asal Indonesia.
“Kunjungan saya ke Roma dan Vatikan adalah untuk berbicara tentang ‘Mengenang Paus Fransiskus’ pada Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Bawa Semangat Kemanusiaan dan Dialog Lintas Iman
Pertemuan internasional yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (27/10/2025) ini diharapkan menjadi momentum memperkuat semangat perdamaian global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dunia.
Nasaruddin, yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, menegaskan bahwa partisipasinya membawa semangat kemanusiaan, toleransi, dan dialog antaragama yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.
Ia juga mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada September 2024, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal — sebuah komitmen bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, memperkuat dialog lintas agama, dan melindungi lingkungan hidup.
“Selama kunjungan Yang Mulia, saya memiliki pertemuan yang sangat berkesan dengan beliau saat kami menandatangani Deklarasi Istiqlal. Semangat kemanusiaan itu, bahwa kemanusiaan hanya memiliki satu warna, tetap hidup setelah wafatnya Paus Fransiskus,” tutur Nasaruddin.
Lebih lanjut, Nasaruddin menegaskan bahwa nilai-nilai keberagaman dan toleransi telah menjadi warisan luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Semangat kemanusiaan dan keberagaman agama serta budaya ini telah menjadi warisan Indonesia sebagaimana tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tandasnya.
Tentang Komunitas Sant’ Egidio dan Forum Perdamaian Dunia
Komunitas Sant’ Egidio merupakan organisasi internasional yang berbasis di Roma dan dikenal luas sebagai gerakan perdamaian serta solidaritas global. Setiap tahun, komunitas ini menyelenggarakan International Meeting for Peace, forum bergengsi yang mempertemukan pemimpin lintas agama, politikus, dan tokoh kemanusiaan dari berbagai negara untuk membangun jembatan dialog dan persaudaraan antarbangsa.
Kehadiran Menag Nasaruddin Umar dalam forum ini menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk terus mengedepankan moderasi beragama, toleransi, dan kerja sama lintas iman demi terciptanya perdamaian dunia.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun agoDuet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap









You must be logged in to post a comment Login