Kementrian Agama RI
Menag Lantik Rektor UIN Jambi, IAIN Ambon dan Kukuhkan Pejabat Eselon II Pusat
Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik Kaspul Anwar sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi dan Abidin Wakano sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Selain melantik rektor, Menag Nasaruddin Umar mengukuhkan sejumlah pejabat Eselon II Pusat yaitu:
1. Wawan Djunaidi sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal
2. Muhammad Iqbal sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Jenderal
3. Akhmad Fauzin sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal
4. Basnang Said sebagai Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
5. Ramadhan Kharisman sebagai Direktur Pengelolaan Biaya Operasional Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
6. Nugraha Setiawan sebagai Inspektur I Inspektorat Jenderal
7. Acang Abdul Aziz sebagai Inspektur II Inspektorat Jenderal
8. Ahmadun sebagai Inspektur V Inspektorat Jenderal
Tampil sebagai saksi, Sekretaris Jenderal Muhammad Ali Ramdhani dan Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim. Tampak hadir, para pejabat eselon I, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama.
Menag dalam amanatnya kepada para rektor dan pejabat yang dilantik untuk konsisten. “Jangan tegas, baik dan disiplin di awal, tapi kita harus mempertegas pendirian kita konsisten sampai akhir. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberi kekuatan untuk konsisten, istiqamah,” kata Menag di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
“Biasanya kalau kita ingin istiqamah pendirian, latihan spiritualnya dalam Islam disebut wirid. Orang yang terbiasa melakukan ibadah rutin maka ia akan istiqamah, pendiriannya pun diharapkan istiqamah juga,” sambungnya.
Khusus untuk rektor, Menag menyampaikan bahwa tantangan ke depan, terutama di daerah tugasnya masing-masing bukanlah ringan tapi penuh tantangan.
“Di Ambon, Maluku banyak tantangan, konfigurasi umat kita di sana itu sangat menarik untuk kita perhatikan betul. Karenanya, rektor jangan asyik dengan diri dan perguruan tingginya sendiri, tetapi kita hadir di masyarakat yang sarat berbagai nilai dan budaya,” pesan Menag.
Karena itu, lanjut Menag, pembacaan dan feelingnya harus menangkap dengan sensor-sensor yang dimiliki, apa kontribusi perguruan tinggi keagamaan bagi masyarakat.
“Jangan sampai nanti perguruan tinggi kita bagus tapi lingkungan pacunya berbeda. Sedapat mungkin ada kontribusi perguruan tinggi itu di dalam menyelesaikan persolan-persoalan kemasyarakatan di sekitarnya,” katanya.
“Pak rektor akan mengelola sejumlah orang pintar apakah itu dosen dan mahasiswa, maka itu kita arahkan bagaimana perguruan tinggi kita itu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar,” lanjut Menag.
Menag minta topik-topik penelitian, desertasi, tesis dan skripsi diberikan imbauan untuk untuk lebih berkonsentrasi agar hasil penelitiannya dirasakan oleh komunitas sekitarnya.
“Inilah arti perguruan tinggi, dia bisa merasakan getaran-getaran dan denyut nadi yang ada di lingkungan perguruan tinggi tersebut,” ungkapnya.
Disampaikan Menag, Ambon memiliki sejarah panjang, maka sensitiflah dengan sejarah panjang itu. Menag minta rektor untuk banyak silaturahim terutama pejabat lokal di sana. Sebab, terang Menag, UIN, IAIN dan STAIN tanpa koordinasi horizontal dengan pemdanya itu jangan-jangan akan jadi penonton terhadap perguruan tinggi di sekitar itu.
“Pintar-pintar lah mencari peluang stakeholders , karena kalau hanya mengandalkan anggaran Kementerian itu sangat terbatas,” tutur Menag.
Kepada rektor UIN Jambi, Menag berpesan agar UIN Jambi berkontribusi mempertahankan budaya Melayu yang terancam tergerus globalisasi zaman.
“Untuk Jambi, saudara menjadi rektor di salah satu pusat kebudayaan Melayu. Bagaimana merevitalisasi budaya Kemelayuan yang mungkin terancam tergerus dengan globalisasi zaman yang sedemikian rupa.
Padahal kita tahu, keutuhan dan kekuatan bangsa terletak pada kemampun kita untuk memelihara identitas lokal kita.
Karena itu apa kontribusi UIN Jambi dalam rangka mempertahankan identitas kejambiannya, itu salah satu tanggung jawab saudara,” pesan Menag. (*)
Kementrian Agama RI
Lantik Pengurus IPIM Kalteng, Menag: Perkuat Jejaring Masjid dalam Semangat Moderasi
Kitasulsel–PALANGKARAYA Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik pengurus Ikatan Persaudaraan Iman Masjid (IPIM) Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kampus UIN Palangka Raya. Pelantikan ini menandai komitmen baru dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemberdayaan umat di wilayah Kalimantan Tengah.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan keyakinannya bahwa para pengurus IPIM yang baru dilantik akan mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.
“Saya percaya bahwa Saudara-saudara sekalian dapat mengemban amanah ini dengan penuh kebaikan dan dedikasi untuk masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, keselamatan, dan keberhasilan dalam setiap langkah pengabdian Saudara-saudara sekalian,” ujar Menag, Jumat (7/11/2025).

Menag juga menekankan pentingnya peran IPIM sebagai wadah persaudaraan dan kolaborasi antar imam serta pengurus masjid, agar fungsi masjid tidak hanya menjadi tempat ritual, tetapi juga menjadi pusat penguatan spiritual dan sosial.
“Masjid harus menjadi episentrum peradaban umat. Dari masjid lahir semangat kebaikan, keteladanan, dan solidaritas sosial. Karena itu, saya berharap IPIM mampu memperkuat jejaring masjid di seluruh Kalimantan Tengah dalam semangat moderasi beragama,” imbuhnya.
Selain itu, Menag mengingatkan bahwa dalam konteks kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah yang majemuk, keberadaan IPIM juga dapat menjadi jembatan harmoni antarumat beragama.
“Saya melihat masyarakat Kalimantan Tengah hidup dalam suasana rukun dan damai. IPIM dapat mengambil peran penting untuk memperkuat kerukunan ini melalui dakwah yang menyejukkan dan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” kata Menag.
Acara pelantikan ditutup dengan doa bersama, memohon agar para pengurus IPIM Provinsi Kalimantan Tengah senantiasa diberi kekuatan dalam mengemban amanah dan mewujudkan visi besar menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.
“Semoga IPIM Kalimantan Tengah menjadi contoh organisasi keagamaan yang moderat, berdaya, dan berdampak bagi kemaslahatan umat,” pungkas Menag. (*)
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
Nasional5 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!









You must be logged in to post a comment Login