Connect with us

Kementrian Agama RI

Kementerian Agama Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 H/2025 M

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menggelar pelepasan Mudik Gratis Kemenag 1446H/2025M. Acara yang digelar di lapangan Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat ini dirangkaikan dengan penyerahan santunan anak yatim dan pembagian sembako.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan Kemenag tahun 1446H/2025M yang mengusung tema nasional “Ramadan Menyenangkan dan Menenangkan”. Sebanyak 739 pemudik diberangkatkan menggunakan 16 bus dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

Program Mudik Gratis Kemenag ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan dan hasil kerjasama dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta mitra kerja dari berbagai lembaga keuangan.

“Program mudik ini merupakan upaya nyata fasilitasi pemerintah memberikan layanan mudik yang nyaman dan aman kepada masyarakat. Alhamdulillah, animo masyarakat sangat tinggi,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, Selasa (25/3/2025).

BACA JUGA  Jelang Arus Mudik Lebaran,Menag RI Minta Mesjid Buka 24 Jam Untuk Tempat Istirahat Pemudik

“Pada momentum Ramadan tahun ini, Kementerian Agama banyak menginisiasi program yang selain sebagai syiar juga didesain relevan dengan kebutuhan masyarakat khususnya umat Islam,” tambah Menteri Agama.

Kemenag juga membagikan 1.350 boks takjil puasa yang berasal dari seluruh unit Eselon I, Pusbimdik Khonghucu, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag. Pembagian takjil ini tidak hanya melibatkan umat Islam, tetapi juga umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, menunjukkan resonansi sukacita Ramadan dari dan untuk semua.

Selain itu, Kemenag telah mendistribusikan 100 ton kurma hibah dari Pemerintah Arab Saudi ke berbagai lembaga, masjid, dan entitas masyarakat lainnya.

Kemenag juga menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh masjid, khususnya yang berada di jalur mudik, untuk tetap buka dan memberikan layanan kepada pemudik.

BACA JUGA  Kemenag Raih Predikat Tertinggi Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

“Ramadan memberikan resonansi sukacita dari dan untuk semua,” ujar Menteri Agama.

Menteri Agama juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra kerja dan pihak yang telah berpartisipasi dalam suksesnya program Ramadan Kemenag. Ia juga mengucapkan selamat jalan kepada para pemudik dan selamat Hari Raya Idul Fitri.

“Bagi umat Islam yang akan mudik, kami mengucapkan selamat jalan, semoga lancar dan aman dalam perjalanan menuju kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan. Salam hangat untuk keluarga,” ucap Menteri Agama.

“Kedua, Bapak ibu yang mudik dari Kementerian Agama kami harap dapat menjadi contoh pemudik yang mampu menjaga ketertiban selama perjalanan. Selamat Hari Raya Idulfitri, selamat berlebaran yang menyenangkan dan menenangkan,” imbuhnya.

BACA JUGA  Menag Minta Umat Buddha Jaga Kesakralan Borobudur

Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, menyampaikan bahwa setiap pemudik telah disiapkan makanan berbuka puasa dan sahur, paket obat-obatan, dan tes kesehatan. Selain itu, Kemenag juga mendistribusikan 4.550 paket sembako dari berbagai pihak, termasuk Walubi, Baznas, dan Bank Mandiri, serta santunan bagi anak yatim.

Acara pelepasan Mudik Kemenag ini dihadiri oleh Menteri Agama, Wakil Menteri Agama, para pejabat Eselon I dan II, pimpinan ormas Islam NU dan Muhammadiyah, perwakilan mitra kerja dari BRI, Bank Mandiri, BSI, BNI, Pegadaian Peduli, BPJS Ketenagakerjaan, BJB Syariah, dan Bank Mega Syariah, serta pengurus DWP Kemenag. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Hari Suci Nyepi, Menag Ajak Jadikan Momen Instrospeksi dan Jaga Harmoni

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Umat Hindu di Indonesia saat ini tengah merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Menteri Nasaruddin Umar mengatakan Hari Suci Nyepi adalah momen penting bagi umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.

Dalam perayaan Nyepi ini, Menag mengajak umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.

“Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam,” ungkap Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

“Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar,” imbuhnya.

BACA JUGA  Jelang Arus Mudik Lebaran,Menag RI Minta Mesjid Buka 24 Jam Untuk Tempat Istirahat Pemudik

Menag Nasaruddin Umar menambahkan, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi menurut Menag bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci dan damai.

“Setiap rangkaian Nyepi ini, tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan,” tutur Menag yang juga turut mendampingi Wapres RI saat menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, kemarin.

Rangkaian Nyepi dimulai dengan Upacara Melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh Upacara Bhuta Yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta.

Puncaknya adalah pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu.

BACA JUGA  Dari Tanah Suci, Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Berjalan Lancar

Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni sebagai momen silaturahmi dan Dharma Santi sebagai ajang saling memaafkan.

Kedua kegiatan ini menegaskan bahwa setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan.

Tema Nyepi tahun ini, “Manawasewa Madhawasewa,” menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

“Semoga Hari Suci Nyepi membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh umat Hindu serta seluruh bangsa Indonesia,” tutup Menag. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel