Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag Imbau Masjid di Jalur Mudik Sediakan Fasilitas Istirahat

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran agar masjid-masjid yang berada di jalur mudik menyediakan tempat istirahat yang nyaman bagi musafir.

“Masjid dan musala ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai posko istirahat yang menyediakan fasilitas dasar bagi pemudik,” ujar Menag dalam wawancara di Studio Garuda TV, Rabu (26/3/2025).

Menag menyebut, hal ini penting mengingat jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 152 juta orang. Jika semua pemudik hanya mengandalkan rest area konvensional, tentu fasilitas yang tersedia tidak akan mencukupi.

“Dengan memanfaatkan masjid dan musala sebagai titik peristirahatan, pemudik bisa berhenti untuk beristirahat, menghilangkan rasa kantuk, serta menghindari kelelahan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” jelasnya.

BACA JUGA  Menag RI Dukung Sinergi dengan Kemensos, Perkuat Pendidikan Berbasis Keagamaan

Selain itu, lanjut Menag, kebersihan toilet dan ketersediaan air bersih juga perlu menjadi perhatian utama bagi para pengurus masjid agar para pemudik merasa nyaman.

“Petunjuk arah ke masjid-masjid ini pun dipasang di sepanjang jalur mudik, terutama bagi masjid yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya. Hal ini bertujuan agar pemudik lebih mudah menemukan tempat untuk beristirahat dan beribadah,” tuturnya.

Menag juga menyoroti dampak ekonomi mudik yang sangat besar. Banyak pemudik yang membangun atau merenovasi masjid, mushola, pesantren, serta rumah orang tua mereka.

“Dana yang beredar selama mudik bisa mencapai lebih dari 200 triliun rupiah, mengalir dari kota hingga ke pelosok desa, mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” terangnya.

BACA JUGA  Menag RI Desak Saudi: Batasi Usia Harus Berdasarkan Kesehatan, Bukan Umur

Menurutnya, mudik bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi juga bagian dari transformasi sosial. Tradisi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di masyarakat.

“Selamat kepada para pemudik. Mari kita tanam amal jariah dengan membangun dan memperbaiki fasilitas di kampung halaman. Kecil bagi kita, tetapi sangat besar manfaatnya bagi masyarakat,” pesan Menag. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Vatikan: Tegaskan Komitmen Indonesia pada Dialog Lintas Agama

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bertolak ke Vatikan, Roma, untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum. Kehadirannya mewakili Indonesia dalam forum lintas agama bergengsi yang mempertemukan para tokoh dunia guna memperkuat dialog dan kerja sama kemanusiaan.

Nasaruddin berangkat dari Jakarta pada Sabtu (25/10/2025). Setibanya di Roma, ia menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Takhta Suci Vatikan dan berkesempatan bertemu ratusan diaspora Indonesia yang tinggal di Italia.

Dalam acara tersebut, hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, yang juga bertindak sebagai tuan rumah. Turut hadir sejumlah tokoh diplomatik seperti Duta Besar Jepang untuk Takhta Suci CHIBA Akira, Duta Besar Lituania Sigita Maslauskaite Mazyliene, Duta Besar Liga Negara-negara Arab Enas Mekkawy, Kuasa Usaha Kedutaan Haiti Marie Guerlyne Janvier, Kuasa Usaha Kedutaan Peru Manuel Carrasco, serta para Imam dan Biarawati asal Indonesia.

BACA JUGA  Kemenag Anggarkan Rp897 Miliar Insentif Guru Non PNS di 2025

“Kunjungan saya ke Roma dan Vatikan adalah untuk berbicara tentang ‘Mengenang Paus Fransiskus’ pada Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Bawa Semangat Kemanusiaan dan Dialog Lintas Iman

Pertemuan internasional yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (27/10/2025) ini diharapkan menjadi momentum memperkuat semangat perdamaian global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dunia.

Nasaruddin, yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, menegaskan bahwa partisipasinya membawa semangat kemanusiaan, toleransi, dan dialog antaragama yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.

Ia juga mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada September 2024, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal — sebuah komitmen bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, memperkuat dialog lintas agama, dan melindungi lingkungan hidup.

BACA JUGA  Dr. Bunyamin M. Yapid Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Sinergi Petugas dalam Penyelenggaraan Haji 2025

“Selama kunjungan Yang Mulia, saya memiliki pertemuan yang sangat berkesan dengan beliau saat kami menandatangani Deklarasi Istiqlal. Semangat kemanusiaan itu, bahwa kemanusiaan hanya memiliki satu warna, tetap hidup setelah wafatnya Paus Fransiskus,” tutur Nasaruddin.

Lebih lanjut, Nasaruddin menegaskan bahwa nilai-nilai keberagaman dan toleransi telah menjadi warisan luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

“Semangat kemanusiaan dan keberagaman agama serta budaya ini telah menjadi warisan Indonesia sebagaimana tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tandasnya.

Tentang Komunitas Sant’ Egidio dan Forum Perdamaian Dunia

Komunitas Sant’ Egidio merupakan organisasi internasional yang berbasis di Roma dan dikenal luas sebagai gerakan perdamaian serta solidaritas global. Setiap tahun, komunitas ini menyelenggarakan International Meeting for Peace, forum bergengsi yang mempertemukan pemimpin lintas agama, politikus, dan tokoh kemanusiaan dari berbagai negara untuk membangun jembatan dialog dan persaudaraan antarbangsa.

BACA JUGA  Bertolak ke Jedah Dampingi Kunjungan Presiden, Menag: Bahas Kampung Haji

Kehadiran Menag Nasaruddin Umar dalam forum ini menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk terus mengedepankan moderasi beragama, toleransi, dan kerja sama lintas iman demi terciptanya perdamaian dunia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel