Connect with us

Luwu Timur

Bupati Irwan Paparkan Capaian Tatanan dan Indikator pada KKS 2025

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bahri Syam memaparkan pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional pada kegiatan Verifikasi Lanjutan KKS Tahun 2025 yang digelar secara virtual di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati, Kamis (14/08/2025).

Beliau menyampaikan berharap verifikasi yang dilaksanakan menjadi berkah terutama bagi Kabupaten Luwu Timur sehingga verifikasi penilaian penghargaan Swastisaba KKS kembali diraih ditahun ini.

“Perlu kami sampaikan bahwa Luwu Timur merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Sulawesi Selatan setelah Luwu Utara, kami ada 11 Kecamatan, 125 desa dan 3 kelurahan. Luwu Timur ini diberikan gelar mini Indonesia karena terdiri dari berbagai suku,” ungkapnya.

Irwan Bachri Syam mengatakan bahwa, Luwu Timur telah lama berkolaborasi dengan lintas sektor. Ada beberapa pihak perusahaan yang berkolaborasi sehingga tatanan dan indikator yang ada berjalan dengan baik.

BACA JUGA  Pemkab Luwu Timur Batasi Jam Malam Siswa, Berlaku Mulai Pukul 22.00 WITA

Lanjut Bupati, partisipasi masyarakat terlaksana dengan baik dari tingkat desa, kelurahan dan kecamatan. Keberlanjutan program yang ada di KKS bukan hanya seremonial tetapi juga diharapkan program ini berkelanjutan dari tahun ke tahun.

“Apa yang menjadi program-program di KKS ini dalam bentuk 9 tatananan itu, 136 indikator, benar-benar dilaksanakan dengan baik. Kami berharap banyak kepada Tim penilai verifikasi, semoga Luwu Timur ini kembali meraih Wistara, sama seperti pada tahun sebelumnya di tahun 2019 dan 2023,” jelas Bupati Irwan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit, drg. Murti Utami menyampaikan bahwa, meskipun kegiatan dilaksanakan secara virtual tapi tidak akan mengurangi maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.

BACA JUGA  Sekda Lutim Sambut BPK Provinsi, Bahas Audit Kinerja

“Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasinya mengikuti serangkaian proses penilaian Swastisaba 2025 ini. Tahun 2025 menjadi tahun penghargaan sekaligus tahun perayaan bagi bapak/ibu yang telah berhasil melaksanakan Kabupaten/Kota Sehat”, ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa, agar menyampaikan penjelasan dengan maksimal serta perbaikan data. Hasil verifikasi merupakan hak sepenuhnya dari tim verifikasi sehingga apapun hasilnya agar diterima dengan lapang dada.

Sementara itu, Tim Pembina KKS Provinsi Sulawesi Selatan, A. Nurseha menjelaskan, pelaksanaan KKS ini merupakan peningkatan dari suatu proses yang berjalan terus, berkelanjutan dan meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.

Program KKS ini, kata Nurseha, merupakan kegiatan lintas sektor untuk meningkatkan tatanan kehidupan yang bersih, nyaman, aman, dan sehat.

BACA JUGA  Pemkab Lutim dan Unhas Teken MoU, Perkuat Sinergi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

“Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat ini bukan sekedar seremonial melainkan komitmen nyata untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” ungkap Nurseha.

Penyelenggaraan KKS ini meliputi tiga hal pokok yaitu penguatan kolaborasi lintas sektor, peningkatan partisipasi masyarakat, dan sustainibilitas program.

Turut hadir mendampingi Bupati, Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli, Ketua Tim Pembina Kabupaten Sehat, Dohri Ashari, Wakil Ketua Forum KKS, Kamal Rasyid, PT. Vale Indonesia, jajaran OPD terkait, Koordinator dan anggota Forum Kabupaten, para Kepala Puskesmas, para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Luwu Timur. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Kisah Inspiratif Atikah Zalfa : Wakili Sulsel Pada Lomba Bertutur tingkat Nasional

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Dari sudut Perumahan Pesona Bumi Batara guru di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, tinggal seorang anak yang diam-diam menorehkan tinta emas di panggung literasi Sulawesi Selatan. Namanya Atikah Zalfa, siswi dari UPT SDN 238 Mallaulu, yang baru berusia 10 tahun namun sudah akrab dengan panggung dan tepuk tangan.

Atikah, begitu ia disapa, lahir di Enrekang pada 29 Januari 2015. Ia merupakan putri dari seorang abdi negara, Kasi Trantib Kecamatan Tomoni Timur, Notmayanti.Dari orangtuanya, Atikah Zalfa belajar arti disiplin dan tanggung jawab , nilai yang kemudian ia terjemahkan dalam semangat berprestasi.

Di usianya yang belia, ia telah mengantongi sederet pencapaian membanggakan. Ia pernah meraih Juara 2 Lomba Baca Puisi tingkat kabupaten dalam rangka HUT Bhayangkara, kemudian menyabet Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten pada Festival Literasi Dinas Perpustakaan Luwu Timur. Prestasi itu berlanjut hingga Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Pemkab Lutim Ikuti Sosialisasi DTSEN Kementerian PPN

Kini, prestasi itu membawanya terpilih sebagai wakil Sulawesi Selatan dalam Festival Literasi Perpusnas 2025 di Jakarta, bersama 32 peserta terbaik lainnya dari seluruh Indonesia. Dari Malili, sebuah daerah yang mungkin tak banyak orang kenal di peta nasional, Atikah akan melangkah membawa cerita.

Atikah adalah sosok yang unik. Di balik suara lantangnya saat bertutur di panggung, ia adalah anak yang sederhana dan penuh semangat. Hobinya justru berolahraga, terutama tenis lapangan. Sementara cita-citanya jauh dari dunia literasi, ia bermimpi menjadi seorang dokter, profesi yang bisa menolong dan menyembuhkan orang lain.

“Kalau Atikah tampil, dia bisa bikin penonton larut dalam ceritanya. Anak ini punya daya tarik alami,” ujar seorang guru yang mendampinginya.

BACA JUGA  Momentum FSKN, Kedatuan Luwu dan Pemkab Lutim Sepakat Lestarikan Warisan Budaya

Festival Literasi Perpusnas 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 27–29 Oktober mendatang, menjadi panggung baru bagi Atikah. Tidak sekadar lomba, ajang ini adalah ruang bertemu anak-anak terbaik bangsa yang sama-sama jatuh cinta pada dunia literasi.

Bagi Luwu Timur, kehadiran Atikah menjadi kebanggaan. Ia bukan sekadar anak yang pandai bertutur, tetapi simbol bahwa dari pelosok daerah pun bisa lahir bintang kecil yang bercahaya di pentas nasional.

Di tengah derasnya arus gawai dan hiburan instan, Atikah menunjukkan jalan berbeda. mencintai kata, suara, dan cerita. Prestasi yang ia raih bukan hanya milik pribadi, melainkan cermin kerja sama keluarga, sekolah, dan lingkungannya yang memberi ruang bagi anak-anak untuk tumbuh.

BACA JUGA  Sekda Lutim Sambut BPK Provinsi, Bahas Audit Kinerja

“Semoga Atikah bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Bahwa literasi itu bukan hanya membaca, tapi juga menyuarakan, menyampaikan, dan menghidupkan cerita,” kata seorang pustakawan di Lutim

Atikah Zalfa membuktikan tak ada mimpi yang terlalu kecil untuk diperjuangkan, dan tak ada panggung yang terlalu jauh untuk dijangkau. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel