Connect with us

Luwu Timur

Kisah Inspiratif Bupati Irwan di Balik Penghargaan Mega Buana Award 2025

Published

on

Kitasulsel–PALOPO Universitas Mega Buana (UMB) Palopo kembali menggelar ajang bergengsi Mega Buana Award (MBA) 2025, sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah, mitra strategis, dan civitas akademika yang berkontribusi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Acara yang berlangsung pada Jumat malam (15/8/2025) di lantai 6 Gedung Mega Buana Tower, Kampus UMB Palopo, dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam.

Kehadirannya bukan sekadar menjadi tamu kehormatan, namun juga untuk menerima penghargaan khusus dari Pembina Yayasan Pendidikan Mega Buana Palopo, H. Rahim Munir Said, SP., MM., bersama Rektor UMB Palopo, Prof. Hj. Nilawati Uly, S.Si, Apt, M.Kes, CIPA.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mendukung pengembangan SDM melalui program beasiswa daerah bagi mahasiswa Universitas Mega Buana Palopo.

BACA JUGA  Buka Porseni dan Kemah Moderasi Lintas Agama, Budiman Puji Peran Kemenag di Lutim

Dalam sambutannya, Bupati Irwan mengaku terharu atas penghargaan yang diterima. Ia menceritakan bahwa program beasiswa daerah yang kini dinikmati ribuan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, lahir dari pengalaman pribadinya.

“Dulu, saya bercita-cita kuliah di Makassar setelah tamat di Palopo, tapi orang tua tidak mampu secara ekonomi. Akhirnya, saya urungkan niat dan setahun menjadi sopir pete-pete di wilayah Wasuponda, Malili, Sorowako, dan Towuti,” ungkapnya.

“Saat itu saya berdoa, jika kelak menjadi pemimpin, saya akan membantu anak-anak Luwu Timur agar tidak mengalami hal yang sama,” kenangnya.

Doa tersebut terwujud saat ia menjabat sebagai Wakil Bupati, dengan meluncurkan program beasiswa bagi seluruh mahasiswa asal Luwu Timur, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Setiap mahasiswa menerima Rp 2 juta per semester atau Rp 4 juta per tahun.

BACA JUGA  Pj Kepala Desa Resmi Terima SK, Bupati Irwan Harapkan Sinergi dan Inovasi

Menurut Bupati, saat ini terdapat sekitar 8.000-an mahasiswa asal Luwu Timur yang sedang menempuh pendidikan tinggi, dengan sekitar 4.000-an di antaranya berada di Kota Palopo, selebihnya di Makassar, Jawa dan lain sebagainya.

“Di Luwu Timur sendiri, pendidikan dan kesehatan adalah prioritas. Sama seperti Universitas Mega Buana yang konsisten di dua bidang ini.

Terima kasih kepada Ibu Rektor atas penghargaan ini, dan selamat ulang tahun ke-16 Universitas Mega Buana. Semoga semakin jaya dan dicintai masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMB Palopo, Prof. Hj. Nilawati Uly, menjelaskan bahwa Mega Buana Award merupakan ajang tahunan untuk memberikan penghargaan kepada insan-insan terbaik yang berkontribusi luar biasa dalam pendidikan, pengabdian, penelitian, serta prestasi civitas akademika.

BACA JUGA  Pemkab Lutim Dorong Usaha Jasa Pertambangan Lebih Taat dan Ramah Lingkungan

“Terima kasih kepada Pemerintah Luwu Timur yang telah memprogramkan beasiswa. Semoga Bapak Bupati senantiasa sehat, sehingga kolaborasi kita di bidang pendidikan dan kesehatan di Tana Luwu dapat terus berlanjut,” pungkas Rektor UMB.

Turut mendampingi Bupati dalam acara tersebut, Plt. Kadis Kominfo-SP Muhammad Safaat DP, Plt. Kadis Sosial P3A Joni Patabi, Plt. Kadis Lingkungan Hidup Muhammad Yusri, Plt. Kadis PMPTSP Abdul Wahid Sangka, dan Kabag Prokopim Agus Thobrani. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Kisah Inspiratif Atikah Zalfa : Wakili Sulsel Pada Lomba Bertutur tingkat Nasional

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Dari sudut Perumahan Pesona Bumi Batara guru di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, tinggal seorang anak yang diam-diam menorehkan tinta emas di panggung literasi Sulawesi Selatan. Namanya Atikah Zalfa, siswi dari UPT SDN 238 Mallaulu, yang baru berusia 10 tahun namun sudah akrab dengan panggung dan tepuk tangan.

Atikah, begitu ia disapa, lahir di Enrekang pada 29 Januari 2015. Ia merupakan putri dari seorang abdi negara, Kasi Trantib Kecamatan Tomoni Timur, Notmayanti.Dari orangtuanya, Atikah Zalfa belajar arti disiplin dan tanggung jawab , nilai yang kemudian ia terjemahkan dalam semangat berprestasi.

Di usianya yang belia, ia telah mengantongi sederet pencapaian membanggakan. Ia pernah meraih Juara 2 Lomba Baca Puisi tingkat kabupaten dalam rangka HUT Bhayangkara, kemudian menyabet Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten pada Festival Literasi Dinas Perpustakaan Luwu Timur. Prestasi itu berlanjut hingga Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Buka Porseni dan Kemah Moderasi Lintas Agama, Budiman Puji Peran Kemenag di Lutim

Kini, prestasi itu membawanya terpilih sebagai wakil Sulawesi Selatan dalam Festival Literasi Perpusnas 2025 di Jakarta, bersama 32 peserta terbaik lainnya dari seluruh Indonesia. Dari Malili, sebuah daerah yang mungkin tak banyak orang kenal di peta nasional, Atikah akan melangkah membawa cerita.

Atikah adalah sosok yang unik. Di balik suara lantangnya saat bertutur di panggung, ia adalah anak yang sederhana dan penuh semangat. Hobinya justru berolahraga, terutama tenis lapangan. Sementara cita-citanya jauh dari dunia literasi, ia bermimpi menjadi seorang dokter, profesi yang bisa menolong dan menyembuhkan orang lain.

“Kalau Atikah tampil, dia bisa bikin penonton larut dalam ceritanya. Anak ini punya daya tarik alami,” ujar seorang guru yang mendampinginya.

BACA JUGA  Bupati Pimpin Rapat Investigasi Kebocoran Pipa Minyak PTVI, Tegaskan Solusi untuk Warga Terdampak

Festival Literasi Perpusnas 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 27–29 Oktober mendatang, menjadi panggung baru bagi Atikah. Tidak sekadar lomba, ajang ini adalah ruang bertemu anak-anak terbaik bangsa yang sama-sama jatuh cinta pada dunia literasi.

Bagi Luwu Timur, kehadiran Atikah menjadi kebanggaan. Ia bukan sekadar anak yang pandai bertutur, tetapi simbol bahwa dari pelosok daerah pun bisa lahir bintang kecil yang bercahaya di pentas nasional.

Di tengah derasnya arus gawai dan hiburan instan, Atikah menunjukkan jalan berbeda. mencintai kata, suara, dan cerita. Prestasi yang ia raih bukan hanya milik pribadi, melainkan cermin kerja sama keluarga, sekolah, dan lingkungannya yang memberi ruang bagi anak-anak untuk tumbuh.

BACA JUGA  Wabup Puspawati Sampaikan Jawaban Atas Pemandangan Fraksi Ranperda APBD 2024

“Semoga Atikah bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Bahwa literasi itu bukan hanya membaca, tapi juga menyuarakan, menyampaikan, dan menghidupkan cerita,” kata seorang pustakawan di Lutim

Atikah Zalfa membuktikan tak ada mimpi yang terlalu kecil untuk diperjuangkan, dan tak ada panggung yang terlalu jauh untuk dijangkau. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel