Pemkot Makassar-Australia Tingkatkan Kualitas Lingkungan Masyarakat Bulurokeng Lewat Program RISE

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Konjen Australia Todd Dias meresmikan infrastruktur hijau program Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (16/7/2024).
Program kerja sama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) merupakan peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal, yang bertujuan memperbaiki kondisi kehidupan sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat di permukiman kumuh.

Proyek tersebut menghasilkan serangkaian hasil positif yang memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, serta memperluas akses sanitasi dan layanan air yang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan di masa depan.
Keberlanjutan program RISE di Kota Makassar merupakan sebuah kehormatan. Saat ini sudah ada lima titik Untia, Alla-Alla, Bonelengga, Barombong dan Tallo.

“Ini kehormatan bagi kota Makassar. Manfaatnya jelas sekali,” ucap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Danny Pomanto mengatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam program RISE ini sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Apalagi saat ini paradigma tentang penanganan air kotor atau air limbah, kerap memfokuskan pada penggunaan alat dan bahan kimia.
Program RISE ramah lingkungan. Pengolahan air limbah dari toilet diolah dengan teknologi yang sudah diteliti. Yang menarik adalah filtrasinya pakai sistem alamiah.
“Ini betul-betul natural. Dengan bio filter, sistem rawa, itulah saya kira teknologi yang paling punya nilai dan menjawab persoalan hari ini,” tuturnya.
Danny Pomanto juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem. Informasi yang dirilis NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) menyebutkan bahwa kenaikan suhu di Makassar mencapai 1,2 derajat.
“Kita harus memang segera beradaptasi, memitigasi dan segera beraksi. Salah satu aksinya ini. Kita kan sudah rasakan kekeringan tahun lalu dan ini kita benar-benar menghargai air,” jelas Danny Pomanto.
Program RISE ini tidak hanya menyelesaikan masalah sanitasi tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya air.
Ia pun berharap program ini dapat menjadi contoh sukses penerapan teknologi hijau dalam mengatasi masalah sanitasi dan pihaknya komitmen untuk tetap melanjutkan hal ini meski program RISE berakhir.
Juga berharap agar masyarakat tetap turut terlibat aktif dalam menjaga dan menjalankan program ini untuk keberlanjutan.
“Ini adalah contoh di dunia yang kemudian insyaallah setelah program ini berakhir, kita akan melanjutkan ini, tapi tetap kita minta pendampingan,” ungkap Danny Pomanto.
“Manfaatnya jelas sekali. Persoalan sanitasi selesai. Apalagi pada saat mulai perencanaan, pembangunan, dan pengawasan melibatkan masyarakat. Semangat kita di Makassar kita itu adalah strong community, engagement, selalu melibatkan masyarakat.
Seperti di Lorong Wisata. Intinya adalah semua terlibat, semua kasih usulan,” tutupnya. (*)

NEWS
Andi Nirawati Minta Dispora Sulsel Segera Bayar Bonus Atlet PON XXI: Paling Lama Satu Minggu

Kitasulsel–MAKASSAR Komisi E DPRD Sulawesi Selatan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait bonus atlet yang meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Rapat dipimpin Ketua Komisi E DPRD Sulsel Andi Tenri Indah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Suherman, Pengurus Koni Sulsel, dan para atlet peraih medali.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Nirawati, menyampaikan tiga poin penting terkait perosalan pembayaran bonus atlet.
Menurut Nirawati, berdasarkan Pergub No. 16 Tahun 2024 tentang standar nilai satuan, pihaknya meminta agar hasil Prestasi Atlit2 PON ke -21 Tahun 2024 segera dibayarkan dalam tempo secepat mungkin.

“Paling lama 1 (satu) minggu setelah hari ini 23 Juni 2024, dan kami tidak mau mendengarkan lagi ada alasan-alasan yang menyebabkan tertundanya penyelesaian masalah tersebut,” tegas Anir sapaan akrab Andi Nirawati, saat RDP, di ruang rapat Komisi E DPRD Sulsel, Senin (23/6/2025).
Legislator fraksi Gerindra Sulsel ini menegaskan agar nilai prestasi para atlit menjadi skala prioritas utama dari semua anggaran-anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PON.
“Jikka memang tidak sanggup menyediakan dana prestasi para atlit sebaiknya tidak usah memberikan harapan untuk ikut PON, karena pengorbanan para atlit menyangkut masa depan generasi generasi bangsa,” terangnya.
Ia juga meminta, agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel menganggarkan dan menyiapkan Anggaran untuk PON ke – 22 Tahun 2028.
“Dan dibayarkan pada saat para atlit-atlit meraih prestasinya, tanpa menunggu keringat mereka kering,” pungkas Politisi Gerindra ini. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login