Connect with us

Selain Danny dan IAS, Hanura Buka Ruang Usung Adik Mentan di Pilgub Sulsel

Published

on

Kitasulsel–Makassar Nama Andi Sudirman Sulaiman masuk bursa calon usungan Partai Hanura maju pada Pemilihan Gubernur Sulsel tahun ini.

Padahal adik menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu tak mendaftar, dan tidak mendapatkan surat tugas dari DPP Hanura.

Ketua DPD Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok mengatakan partainya memang berpeluang dikendarai oleh Danny Pomanto atau Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Sebab hanya dua orang ini yang mengembalikan formulir.

Apalagi Danny dan IAS telah menerima surat tugas beberapa waktu lalu. Namun Amsal menegaskan, memperpanjang masa surat tugas tersebut.

“Waktunya sudah habis, kita perpanjang. Pilgub tetap dua nama, hanya mengarah kemana (Danny atau IAS), tunggu,” kata Amsal saat ditemui di Makassar pada Ahad (21/07/2024) malam.

Hanya saja, Amsal bilang partainya tidak menutup kemungkinan untuk memberi ruang bagi kandidat yang belum mendaftar dan menerima surat tugas. Pihaknya punya kewenangan untuk merekomendasikan ke DPP.

“Iya, hanya yang mendaftar (diusung). Tapi tidak menutup kemungkinan, bagi yang tidak mendaftar, partai bisa merekomendasikan. Kita mau menang dan komitmen terhadap partai,” ujarnya.

Soal peluang Andi Sudirman, Amsal bilang sangat besar untuk diusung Hanura. Alasannya partainya juga melihat hasil survei dan peluang menang.

“Sangat besar (peluang Sudirman diusung), kita mau menang. Bisa juga ke IAS, Danny, jadi siapa saja. Walau tidak dapat surat tugas atau tidak mendaftar, indikator survei, harus menang dan komitmen,” jelasnya.

Amsal menegaskan, adapun kriteria partainya mengusung kandidat yakni bisa berkomitmen membesarkan Hanura apabila terpilih. Selanjutnya hasil survei tinggi, SDM kandidat betul-betul mengayomi masyarakat, dan harus menang.

“Penyerahan rekomendasi (B1-KWK) dijadwalkan akhir bulan ini atau awal Agustus 2024,” tutup Amsal. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel