Connect with us

BASAsulsel Luncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar-Indonesia-Inggris dan Program Kamus Masuk Sekolah.

Dalam peluncuran tersebut, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan bersama BASAsulsel Wiki menghadirkan Konsul Jendral Kantor Konsulat Jendral Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green, yang untuk pertama kalinya mengunjungi Kota Makassar.

Kamus digital ini merupakan yang pertama di dunia, digagas oleh Basasulselwiki.org dan didukung penuh oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia melalui program US Ambassadors Fund for Cultural Preservation (AFCP).

Kamus ini dirancang untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa Makassar, sekaligus mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin mempelajarinya.

“Kami meluncurkan proyek ini dengan anggaran khusus dari Departemen Luar Negeri Amerika dan senang sekali dengan peluncuran proyek ini untuk melestarikan budaya di daerah-daerah di Indonesia,” ujar Konsul Jendral Christopher Green dalam sambutannya, Selasa (23/7/2024).

Ganjar Harimansyah Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan menjelaskan jika kamus yang diluncurkan ini merupakan hasil revisi dari versi sebelumnya.

“Kamus yang diluncurkan ini adalah kamus yang sudah direvisi dari tahun-tahun sebelumnya dan lemanya semua sudah diperbaiki,” ungkapnya.

Program Kamus Masuk Sekolah juga menjadi salah satu fokus utama dalam acara ini.

Program ini bertujuan untuk memasukkan kamus digital ke sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan, dengan harapan dapat melestarikan bahasa daerah sejak dini melalui pendidikan formal.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para pendidik, akademisi, serta perwakilan dari lembaga kebudayaan.

Mereka semua menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal.

Dengan adanya kamus digital ini, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih mudah mempelajari dan mengapresiasi bahasa Makassar, sehingga keberlangsungan bahasa dan budaya ini dapat terjaga dengan baik. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel