Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemkot Salatiga Belajar Strategi Kehumasan di Pemprov Sulsel

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo-SP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sultan Rakib, mempromosikan kuliner khas Sulsel di hadapan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, dan rombongan dalam kunjungan mereka ke Makassar, Kamis 6 Februari 2025.

Rombongan Pj Wali Kota Salatiga terdiri dari Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat, serta Sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Salatiga.

“Selamat datang Bapak Pj Wali Kota Salatiga beserta seluruh rombongan. Teman-teman pers dari Kota Salatiga, selamat datang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hadir juga di sini Kabid Humas Pemprov Sulsel, Fitra, dan sejumlah OPD lainnya,” ujar Sultan Rakib dalam sambutannya di Ruang Rapat Pimpinan Pemprov Sulsel.

BACA JUGA  Launching Bulan K3 Nasional Tingkat Provinsi Sulsel, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Apresiasi Rangkaian Kegiatan Tanpa Gunakan Dana APBD

Dalam kesempatan tersebut, Sultan memperkenalkan berbagai makanan khas Sulsel yang wajib dicoba oleh rombongan, seperti kondro dan coto Makassar yang memiliki cita rasa khas.

“Kalau berbicara Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar, tidak bisa dilepaskan dari kulinernya. Ada kondro, coto, pisang ijo, dan masih banyak lagi kuliner khas lainnya,” ungkapnya.

Selain kuliner, Sultan juga menyoroti berbagai potensi wisata yang dimiliki Sulsel, mulai dari wisata alam, budaya, hingga religi.

Kedatangan rombongan Pemkot Salatiga tersebut bertujuan untuk belajar dan sharing knowledge strategi kehumasan di Pemprov Sulsel.

Sultan memaparkan bahwa strategi kehumasan pemprov Sulsel menerapkan prinsip twin brothers dalam menjalin hubungan antara pemerintah dengan media.

BACA JUGA  Kunker di Bulukumba, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Tinjau Pembangunan Pantai Merpati

“Media dengan pemerintah itu seperti saudara kembar. Ya namanya saudara kembar selalu bermain bersama, tapi kalau ada yang keliru atau ada yang missed itu hal biasa. Dinamika namanya dalam hubungan saudara kembar. Yang jelas semua bekerja untuk kepentingan masyarakat,” jelas Sultan.

Selain analogi twin brothers tersebut, Sultan juga menyebutkan strategi coffee morning yang secara berkala dibangun antara media dan seluruh OPD secara bergilir.

“Dan masih banyak lagi strategi lain yang bisa kita gunakan dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan,” ujar Sultan.

Sementara itu, Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, mengapresiasi Sulawesi Selatan sebagai daerah yang memiliki peran penting bagi Indonesia bagian timur di berbagai sektor.

BACA JUGA  Dongkrak Sektor Perikanan Sulsel, Sudirman Siapkan 100 Kapal untuk Nelayan

“Untuk strategi kehumasan, kita banyak belajar ya dari Pemprov Sulsel. Teman-teman media dari Salatiga bisa menerapkan ini jika sudah pulang nanti,” ujar Pj Walikota. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Serahkan SK 6.376 PPPK Pemprov Sulsel, Sudirman Singgung Kemungkinan Ada Perampingan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebanyak 6.376 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menerim surat keputusan (SK) pengangkatan. SK diserahkan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Kamis (31/7/2025).

“Setelah ini nanti harus bekerja dan menunjukkan kinerja performa bagus. Karena kita evaluasi setiap tahun, meskipun perjanjiannya (masa kontrak) lima tahun,” kata Andi Sudirman usai penyerahan SK PPPK yang digelar di Lapangan Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (31/7/2025).

Andi Sudirman menjelaskan, masa kontrak PPPK tersebut akan berakhir 2030 mendatang. Namun masa kerjanya bisa berakhir lebih cepat jika berdasarkan evaluasi melakukan pelanggaran disiplin ASN.

“Pokoknya 5 tahun dikecualikan, pertama yang habis usianya dalam rentang waktu sebelum 5 tahun itu bisa lebih cepat. Kedua masuk kategori pemberhentian tidak hormat. Contohnya ada masalah pidana dan masalah-masalah indisipliner,” jelasnya.

BACA JUGA  Sukses Lewati 2024 Sebagai Tahun Politik, Pj Gubernur Prof Zudan Ajak Masyarakat Sambut 2025 Sebagai Tahun Ekonomi dan Investasi

Dia turut menyinggung kemungkinan dilakukan perampingan organisasi perangkat daerah yang bisa membuat keberadaan PPPK turut berdampak. Perampingan bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah.

“Jika suatu waktu kita ada perampingan karena ada undang-undang atau ada kebutuhan daerah, atau karena kemampuan (anggaran) daerah maka teman-teman (PPPK) akan dilakukan juga perampingan walaupun belum masuk 5 tahun itu bisa dievaluasi,” paparnya.

“Jadi kita ini evaluasinya nanti per tahun, karena itu arahan dari BKN bahwa bisa dievaluasi per tahun. Saya lihat tadi, saya perhatikan waktu dibacakan sama BKD ada poin di situ terkait masalah perampingan,” tambah Andi Sudirman.

Andi Sudirman turut meminta PPPK yang sudah bekerja lebih dulu membantu kinerja PPPK yang baru terangkat. Dia mengingatkan keberadaan PPPK tergantung dengan kebutuhan organisasi.

BACA JUGA  Pemerintah Sulsel Gelar Program Mudik Gratis “Bersama Andalan Hati” untuk Idul Fitri 1446 H

“Saya minta kepada teman-teman bekerja dengan serius dan betul-betul dibutuhkan oleh organisasi, karena cuma itu yang bisa menghalangi, untuk tetap melanggengkan teman-teman sebagai pegawai ASN PPPK untuk melaksanakan untuk 5 tahun ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala BKD Sulsel, Erwin Sodding menjelaskan, sebanyak 6.624 yang lolos seleksi PPPK. Namun hanya 6.376 orang di antaranya yang memenuhi syarat untuk menerima SK setelah mendapat nomor induk kepegawaian (NIK) dari BKN.

“Mereka telah bekerja selama beberapa tahun yang tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah lingkup pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Erwin.

Penyerahan SK PPPK tahap pertama akan dilakukan secara bertahap. Erwin mencatat ada 248 orang lainnya yang akan menyusul mendapatkan SK dari Pemprov Sulsel.

BACA JUGA  Launching Bulan K3 Nasional Tingkat Provinsi Sulsel, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Apresiasi Rangkaian Kegiatan Tanpa Gunakan Dana APBD

“Kami laporkan masih terdapat 248 orang peserta belum mendapat persetujuan penetapan induk dari BKN. Sekarang masih dalam proses validasi perbaikan data dan dokumen. Jadi 248 yang belum mendapat NIP,” paparnya.

Dia turut melaporkan ada 3 orang yang tidak mendapat NIK karena 2 orang meninggal dunia dan 1 lainnya mengundurkan diri. Erwin menegaskan masa kontrak PPPK selama 5 tahun yang mulai dihitung per 1 Juli 2025.

“Dari 6.624, ada tiga orang yang dipastikan tidak ada perteknya. itu dua orang meninggal dunia dan satu orang mengundurkan diri karena lulus CPNS. Yang tersisa sekarang 248 yang masih diproses. Kenapa belum karena ada perbaikan berkas. Kita tunggu satu dua hari semoga bisa cepat,” pungkasnya.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel