Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Iduladha 1446 H, DWP Sulsel Salurkan Daging Kurban untuk Anak Stunting dan Kaum Dhuafa

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan penyaluran kurban dalam rangka Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Kegiatan ini dipusatkan di Kantor DWP Sulsel, Jalan A. Mappanyukki, Makassar, Minggu, 8 Juni 2025.

Dalam kegiatan ini, DWP Sulsel menyalurkan daging kurban kepada anak-anak stunting binaan DWP unit Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meliputi Pemprov Sulsel, ibu hamil, kaum dhuafa, dan masyarakat sekitar kantor.

Selain pembagian daging kurban, DWP Sulsel juga membagikan bingkisan berisi paket cemilan dan kado untuk anak-anak. Program ini menjadi agenda rutin Bidang Sosial Budaya DWP Sulsel setiap perayaan Iduladha.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mengapresiasi langkah mandiri para anggota DWP yang secara sukarela iuran untuk melaksanakan kurban.

BACA JUGA  Disnakertrans Sulsel Dapat Dua Penghargaan Pusat

“Ini merupakan ikhtiar mandiri dari anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi untuk urunan melakukan kurban,” ujarnya.

Ia juga menyebut, sasaran utama program ini adalah anak-anak stunting binaan ASN di setiap unit kerja Pemprov Sulsel. Hal ini sejalan dengan program ASN Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting yang telah menjadi prioritas pemerintah daerah.

Lanjutnya, bahwa Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi di setiap unitnya memiliki anak stunting binaan untuk diasuh. Sesuai harapan Gubernur dan Ketua TP-PKK Sulsel selama ini, agar satu anak stunting diasuh didampingi oleh satu ASN di setiap unit kerja. Sehingga sistem by name by address dengan keterlibatan ASN, maka anak stunting bisa dientaskan.

BACA JUGA  Menag Khatib dan Imam Salat Jumat di Toraja Utara

Jadi by name by address, ampuh oleh satu ASN atau pejabat di unit kerja tersebut. Sehingga kita berharap dengan keterlibatan ASN, maka anak stunting bisa kita entaskan dan keluar dari stunting, jelasnya.

Ketua DWP Sulsel, Melani Simon Jufri, juga menyampaikan kebahagiaannya atas terselenggaranya kegiatan kurban tahun ini.

“Alhamdulillah hari ini kita melakukan kegiatan kurban yang setiap tahunnya menjadi tradisi untuk DWP Sulsel untuk berbagi. Hari ini kita berbagi kepada anak-anak unit DWP stunting binaan, kaum dhuafa, dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia, Andi Hikmawati Winarno, menyebut DWP Sulsel tahun ini menyembelih dua ekor sapi hasil urunan dana pribadi para anggota yang terkumpul sekitar Rp35 juta.

BACA JUGA  Meski Cedera, Atlet Dansa Sulsel Bersaudara Ade Tri Putra Kadiaman dan Anastasya Kadiaman Raih Medali Perak

“Tahun ini kami berkurban dua ekor sapi, hasil urunan pribadi anggota DWP Sulsel. Dagingnya kami salurkan kepada anak-anak stunting, ibu hamil, kaum dhuafa, dan masyarakat sekitar,” jelas Andi Hikmawati.

Salah satu warga penerima, Nita dari kawasan Sinrijala, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Alhamdulillah saya sangat senang dan bersyukur bisa menerima daging kurban. Terima kasih untuk Ibu Ketua dan anggota seluruh DWP Sulsel,” tutur Nita. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel dan Wamendagri Dorong Kepemimpinan Hijau Lewat Green Leadership Forum II

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon. Hal ini ditegaskan dalam Green Leadership Forum II yang digelar di Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (29/7/2025).

Forum ini menghadirkan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bima Arya Sugiarto dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman.

Mengangkat tema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan”, forum ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan penting seperti Country Representative The Asia Foundation Indonesia (TAF) Hana A. Satriyo, Direktur Eksekutif PATTIRO Fitria Muslih, kepala daerah se-Sulsel, akademisi, NGO, serta pegiat lingkungan.

Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menekankan pentingnya memperkuat kepemimpinan hijau (green leadership) di tingkat daerah.

BACA JUGA  Sukses Lewati 2024 Sebagai Tahun Politik, Pj Gubernur Prof Zudan Ajak Masyarakat Sambut 2025 Sebagai Tahun Ekonomi dan Investasi

“Sulsel ini adalah provinsi yang bisa dikatakan terbaik ya, yang berkomitmen untuk perencanaan penganggaran dari program-program mitigasi perubahan iklim dan mendorong kepemimpinan hijau,” ujar Bima.

Ia menambahkan bahwa sinergi lintas sektor seperti antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.

“Saya lihat bagaimana pemerintahan Provinsi Sulsel dengan kota, kabupaten berkolaborasi dalam kerangka pentahelix dengan kampus, NGO, The Asia Foundation, PINUS dan Pattiro. Ini contoh baik, ini best practice lah menurut saya di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara, Sekda Sulsel Jufri Rahman, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa forum ini adalah bukti konkret dari kolaborasi lintas pihak yang konsisten sejak suksesnya Green Leadership Forum pertama pada 2022.

BACA JUGA  Meski Cedera, Atlet Dansa Sulsel Bersaudara Ade Tri Putra Kadiaman dan Anastasya Kadiaman Raih Medali Perak

“Forum ini adalah bukti nyata dari keberlanjutan komitmen kita bersama, setelah kesuksesan Green Leadership Forum pertama pada tahun 2022 yang berhasil mendorong lahirnya kebijakan inovatif Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TAKE) dan Alokasi Anggaran Kelurahan berbasis Ekologi (ALAKE),” ujar Jufri.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Sulsel telah menempatkan isu perubahan iklim sebagai prioritas pembangunan jangka panjang dan menengah.

“Provinsi Sulawesi Selatan telah menempatkan isu lingkungan perubahan iklim sebagai agenda prioritas pembangunan daerah. Komitmen ini secara eksplisit termuat dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah Sulsel,” terangnya.

Jufri menyebutkan bahwa prinsip pembangunan hijau dan rendah karbon sudah menjadi bagian integral dari Rancangan Akhir RPJMD Sulsel 2025–2029.

Dalam misinya, Sulsel menargetkan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim sebagai kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA  Stabilisasi Pasokan dan Harga, Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025

Ia berharap Green Leadership Forum II menjadi momentum sinergi pemerintah pusat, daerah, NGO, mitra pembangunan, dan masyarakat sipil dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Dengan dukungan para pihak dan sinergi satu dengan lainnya, kami optimis pencapaian pembangunan menuju Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter dapat terwujud,” pungkasnya.

Sebagai bagian dari forum ini, diluncurkan kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) untuk Kabupaten Sinjai, Jeneponto, dan Bulukumba.

Selain itu, Bupati Maros menyerahkan SK Masterplan Integrated Area Development (IAD) Perhutanan Sosial kepada pemerintah pusat dan provinsi.

Forum ini juga memberikan penghargaan kepada 7 kabupaten dan 1 kota yang telah memiliki kebijakan Environmental Fiscal Transfer (EFT) dan pengembangan perhutanan sosial berbasis kawasan terpadu. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel