Connect with us

Luwu Timur

Bandung Jadi Tujuan Ketiga, Luwu Timur Pelajari Cara Membakar Sampah Tanpa Polusi

Published

on

Kitasulsel–BANDUNG Ada yang berbeda dari pagi di Taman Cibeunying, Kota Bandung, Senin (14/07/2025). Di balik hijaunya taman kota yang ramai oleh aktivitas warga, sebuah rombongan penting dari Kabupaten Luwu Timur tengah menyelami satu pelajaran besar, bagaimana sampah tak lagi menjadi musuh, melainkan sumber solusi.

Hari ketiga benchmarking pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk., kembali melanjutkan misi belajarnya.

Kali ini, tujuan mereka adalah TPS 3R Taman Cibeunying, sebuah tempat yang lebih dari sekadar lokasi pembuangan. Ia menjadi simbol perubahan cara pandang terhadap sampah.

 

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, yang didampingi Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan, dan Direktur External PT Vale Indonesia, Tbk., Endra Kusuma serta OPD terkait. Mereka disambut hangat oleh Sapto, penanggung jawab alat incinerator, serta pengurus TPS 3R setempat.

BACA JUGA  Bupati Irwan : Keluarga Adalah Pondasi Utama Membangun Lutim yang Maju dan Sejahtera

TPS 3R Taman Cibeunying membakar sekitar 4 ton sampah per 8 jam, dan saat seluruh sampah yang masuk adalah jenis kering, kapasitasnya bahkan bisa mencapai dua kali lipat.

Teknologi yang digunakan, Incinerator simpel, yang uniknya, memanfaatkan sampah itu sendiri sebagai bahan bakar, tanpa mencemari lingkungan.

“TPS ini melayani sekitar 50 kelurahan di Kota Bandung dan menggunakan incinerator yang sangat efisien. Tidak butuh bahan bakar tambahan karena sampahnya jadi pembakar sendiri. Polusi juga minim, sangat ramah lingkungan. Ini bisa jadi model untuk TPA Terpadu di Luwu Timur,” ungkap Bupati Irwan usai meninjau fasilitas.

 

Apa yang dilihat hari ini bukan hanya alat pembakar sampah, tapi potensi masa depan. Sistem pengelolaan modern ini berpeluang untuk diadopsi langsung oleh Pemkab Lutim, mengingat dari empat TPA yang dimiliki, dua di antaranya kini sudah ditutup dan hanya TPA Ussu yang masih berfungsi.

BACA JUGA  Pemkab Lutim Salurkan Bantuan ke Warga Pengidap Penyakit Spina Bipida di Nuha

“Saya akan segera membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti semua kunjungan ini, mulai dari Yogyakarta, Banyumas, hingga Bandung. TPS 3R seperti di Towuti dan beberapa kecamatan lain juga akan kita optimalkan. Kita juga sedang upayakan pembangunan TPS 3R di Tomoni dan Burau, berkolaborasi dengan PT Vale,” tambahnya penuh semangat.

“Saya mohon doa masyarakat dan bantuan dari PT. Vale untuk bisa berkontribusi dengan pemerintah daerah nantinya,” pungkas Bupati Irwan Bachri Syam.

Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, menyambut baik langkah-langkah yang diambil Bupati Lutim. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Kami siap berkolaborasi, karena ini bukan hanya tugas Pemda, tapi juga masyarakat dan perusahaan. Kami sudah melihat beberapa konsep di berbagai kota, dan nanti bisa kami kombinasikan agar hasilnya lebih optimal. Tinggal tunggu arahan dari Pak Bupati dan DLH,” jelas Endra.

 

BACA JUGA  Panen Raya di Wotu: Bupati Luwu Timur Tegaskan Komitmen Lindungi Harga Gabah Petani

Sementara itu, Sapto, penanggung jawab incinerator di TPS 3R Cibeunying, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan rombongan dari Luwu Timur.

Ia melihat bahwa kehadiran mereka menambah semangat baru dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah di Indonesia.

“Kunjungan ini menunjukkan semangat mengelola sampah telah tersebar ke seluruh pelosok negeri. Kami senang jika ada masukan dari Lutim yang bisa kami pelajari juga. Prinsipnya, kita saling berbagi pengalaman untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujarnya.

Yogyakarta, Banyumas, dan kini Bandung. Tiga kota dengan tiga pendekatan berbeda telah menjadi laboratorium pembelajaran langsung bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Kini, semua mata tertuju ke masa depan, apakah Luwu Timur akan menjadi pionir baru dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di Sulawesi Selatan? Jika komitmen ini benar-benar diwujudkan, bukan tidak mungkin sampah akan menjadi awal dari perubahan besar di Luwu Timur, bukan sebagai masalah, tapi sebagai peluang. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Bupati Luwu Timur Raih Penghargaan “Kepala Daerah yang Peduli Desa” pada Saba Desa APDESI Merah Putih se-Indonesia Timur

Published

on

Kitasulsel–MAROS Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, kembali mencatatkan prestasi di tingkat regional setelah menerima penghargaan sebagai “Kepala Daerah yang Peduli Desa” pada kegiatan Saba Desa yang digelar Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Merah Putih se-Indonesia Timur. Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Pemerintah Kabupaten Maros, Selasa (02/12/2025).

Kegiatan berskala besar ini mengangkat tema “Meneguhkan Peran Desa dalam Implementasi Koperasi Merah Putih dan Kebijakan Nasional yang Berkeadilan”. Tak kurang dari 3.000 peserta hadir, terdiri dari kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dari berbagai daerah di kawasan Indonesia Timur.

Penguatan Tata Kelola Desa Menjadi Fokus Utama

Saba Desa digelar sebagai forum strategis untuk memberikan penguatan tata kelola pemerintahan desa, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Melalui kegiatan ini, para pemangku kepentingan desa diharapkan mendapat pemahaman lebih kuat terkait peran desa dalam mendukung percepatan pembangunan melalui koperasi dan kebijakan nasional yang inklusif.

BACA JUGA  Momentum FSKN, Kedatuan Luwu dan Pemkab Lutim Sepakat Lestarikan Warisan Budaya

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi maksimal antara kepala daerah dan kepala desa.

“Kepala desa wajib dilibatkan secara aktif. Dengan seluruh kepala desa bersatu untuk menyukseskan KDMP, insya Allah akhir tahun 20.000 bisa kita selesaikan pembangunannya termasuk operasionalnya,” ujar Yandri.

Ia menambahkan, proses pembangunan Koperasi Desa Merah Putih harus melibatkan masyarakat secara langsung agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh warga desa. Program ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa sebagai basis kesejahteraan nasional.

Bupati Luwu Timur Persembahkan Penghargaan untuk Masyarakat Desa

Di sela kegiatan, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan APDESI Merah Putih. Menurutnya, capaian ini adalah hasil kerja kolektif seluruh pemerintah desa dan masyarakat.

BACA JUGA  Panen Raya di Wotu: Bupati Luwu Timur Tegaskan Komitmen Lindungi Harga Gabah Petani

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh aparat dan masyarakat desa yang telah memperkuat kolaborasi demi menuju Luwu Timur Juara (Maju dan Sejahtera),” ungkap Bupati Irwan.

Ia menegaskan bahwa Pemkab Luwu Timur berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan pemerintah desa melalui pembinaan, dukungan anggaran, dan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan desa.

Penghargaan untuk Desa, BPD, dan Pengurus KDMP

Acara Saba Desa kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah kepala desa, BPD, dan ketua KDMP yang dinilai berperan aktif dalam percepatan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih se-Indonesia Timur. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi para pelaku desa dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis desa.

BACA JUGA  Pemkab Luwu Timur Angkat 624 PPPK Paruh Waktu pada Upacara HGN dan HUT ke-80 PGRI

Agenda juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Ketua APDESI Merah Putih dan Kapolda, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyukseskan program strategis nasional, termasuk Asta Cita.

Dengan penghargaan ini, Bupati Irwan Bachri Syam memperkuat posisi Luwu Timur sebagai daerah yang berkomitmen pada pembangunan desa yang berkelanjutan, kolaboratif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel