Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Usulkan 400 Sekolah Direvitalisasi ke Kemendikdasmen, Anggaran Capai Rp1 Triliun

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan mengusulkan sebanyak 400 sekolah untuk direvitalisasi dan direhabilitasi sarana-prasarananya kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Total anggaran yang diajukan diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Usulan tersebut mencakup sekolah dari berbagai jenjang, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/sederajat. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan alokasi revitalisasi untuk tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengatakan bahwa program revitalisasi dari Kemendikdasmen sangat membantu peningkatan kualitas sekolah-sekolah yang membutuhkan dukungan infrastruktur pendidikan.

“Kami sudah memberikan usulan kepada Pak Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen terkait kondisi sekolah yang membutuhkan bantuan revitalisasi. Jadi sekolah yang belum mendapatkan program tahun ini, kami usulkan sekarang,” ujar Iqbal, Minggu (26/10/2025).

BACA JUGA  Dinkes Tingkatkan Koordinasi, Imbau Warga Waspada Serangan Penyakit Saat Musim Hujan

Ia menjelaskan bahwa usulan dengan nilai sekitar Rp1 triliun tersebut ditujukan bagi sekolah yang membutuhkan perbaikan sarana prasarana mendesak.

“Kami usulkan kalau tidak salah Rp1 triliun kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan itu, kurang lebih 400 sekolah yang kami usulkan di 2026,” tambahnya.

Prioritas: Sekolah dengan Kebutuhan Revitalisasi Sedang hingga Berat

Iqbal tidak merinci sekolah mana saja yang masuk daftar usulan, namun menegaskan bahwa fokus utamanya adalah sekolah dengan kerusakan sarana prasarana kategori sedang hingga berat.

“Nah ini nanti dilaksanakan revitalisasi sekolah, unsur penilaiannya sama seperti DAK sebelumnya. Semua sekolah yang membutuhkan revitalisasi sedang atau berat terkait sarana-prasarananya, itu jadi fokus utama,” jelasnya.

BACA JUGA  Pemprov Sulsel Gelar Serangkaian Kegiatan Semarak Peringatan ke-356 Tahun Sulsel, Mulai dari Bakti Sosial Sampai Olahraga

Program revitalisasi ini sebelumnya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), namun sejumlah anggaran tertahan akibat ketentuan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, sehingga pemerintah pusat mengambil alih mekanisme penyalurannya.

Tahun 2025, Sulsel Dapat Kuota 243 Sekolah

Tahun ini, Sulawesi Selatan mendapatkan alokasi revitalisasi untuk 243 sekolah melalui APBN. Beberapa proyek pembangunan disebut telah mencapai progres hingga 50 persen, bahkan ada yang sudah rampung.

Sementara secara nasional, Kemendikdasmen menargetkan revitalisasi untuk 13.834 sekolah. Hingga saat ini, sebanyak 11.179 sekolah telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kemendikdasmen, terdiri dari:

1.260 PAUD

3.903 SD

3.974 SMP

2.042 SMA

Dorong Peningkatan Layanan Pendidikan di Sulsel

BACA JUGA  Pemuda-Pemudi Sulsel Bersatu: Peringati Sumpah Pemuda dengan Semangat “Bersatu, Berjuang, Bervespa”

Pemprov Sulsel berharap usulan yang diajukan dapat disetujui pemerintah pusat, sehingga percepatan peningkatan kualitas layanan pendidikan di Sulsel semakin optimal pada tahun 2026.

Dengan revitalisasi yang mencakup fasilitas belajar, ruang kelas, sanitasi, hingga sarana pendukung lainnya, pemerintah menargetkan lingkungan pendidikan yang lebih aman, layak, dan mendorong peningkatan mutu belajar-mengajar di seluruh pelosok Sulawesi Selatan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Bangun 1.657 Unit Apartemen Ikan untuk Tingkatkan Produktivitas Nelayan dan Pulihkan Ekosistem Laut

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangun 1.657 unit apartemen ikan sepanjang tahun 2025 untuk mendukung pengembangan kawasan perikanan rakyat dan pemulihan ekosistem laut.

Program ini tersebar di 13 titik lokasi di Sulsel, yaitu Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Kepulauan Selayar, Pangkep, Barru, Pulau Panikiang (Barru), Pinrang, Luwu Timur, dan Palopo, dengan total luasan sekitar 11 hektar di wilayah pesisir. Beberapa lokasi strategis seperti Pulau Panikiang, Selayar, dan Sinjai dipilih karena potensi ekologi yang tinggi, sementara Makassar, Takalar, dan Pangkep fokus pada peningkatan produktivitas nelayan.

Program apartemen ikan ini merupakan bagian dari visi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi dalam mendorong pemulihan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan berbasis ekonomi biru, sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA  Tinjau Lokasi Banjir di Makassar, Prof Fadjry Djufry Harap Ada Solusi Permanen untuk Warga Terdampak

Menurut Kepala DKP Sulsel, M. Ilyas, apartemen ikan berfungsi sebagai habitat buatan yang menjadi tempat berlindung, berkembang biak, dan berkumpulnya ikan, sehingga membantu nelayan menangkap ikan lebih efisien.

“Apartemen ikan ini mempersingkat waktu nelayan mencari ikan. Dengan titik-titik baru yang produktif, nelayan bisa menghemat BBM, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan,” ujar Ilyas, Minggu (7/12/2025).

Setiap modul apartemen ikan dirancang untuk menjadi spawning ground dan nursery ground, meningkatkan keanekaragaman hayati, sekaligus mendukung pertumbuhan terumbu karang buatan. Diperkirakan satu modul dapat menghasilkan 40–90 kg ikan per bulan atau 500–1.000 kg per tahun, dengan asumsi 60% biomassa dapat dipanen secara berkelanjutan. Dengan 1.657 modul, potensi tangkapan tahunan mencapai 596 ton ikan, senilai ekonomi sekitar Rp 20,9 miliar per tahun. Jika dihitung dalam jangka panjang, 5 tahun mendatang apartemen ikan ini bisa menghasilkan Rp 104,3 miliar dan 10 tahun Rp 208,7 miliar.

BACA JUGA  Fun Futsal Bersama Pj Gubernur, Jurnalis Sulsel: Prof Zudan Luar Biasa, Terima Kasih

Pemasangan unit apartemen ikan dilakukan dengan memperhatikan kondisi oseanografi, kedalaman, substrat dasar perairan, dan pola arus, memastikan setiap lokasi dapat mendukung produktivitas nelayan dan pelestarian ekosistem laut.

Untuk tahun 2026, DKP Sulsel berencana melakukan pendampingan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen ikan, bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas lokal.

“Dengan pengelolaan gotong royong, apartemen ikan ini menjadi aset bersama yang manfaatnya dapat dirasakan puluhan tahun ke depan,” tambah Ilyas.

Program ini sudah memberikan dampak nyata bagi nelayan. Abdul Gaffar, salah seorang nelayan dari Bulukumba, mengatakan, “Dulu kami harus melaut jauh dan lama untuk mencari ikan. Sekarang lebih cepat dapat ikan, dan ongkos BBM berkurang banyak.”

BACA JUGA  GEMAR Warnai HUT ke-356 Sulsel, 10.000 Anak Serentak Makan Telur

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mengembangkan ekonomi biru, memperkuat kesejahteraan nelayan, dan memulihkan ekosistem laut secara berkelanjutan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel