Connect with us

Pendidikan

1500 Peserta Tourism Fun Run Bakal Ramaikan Dies Natalis Poltekpar Makassar ke-33

Published

on

Kitasulsel–Makassar Politeknik Pariwisata Makassar (Poltekpar) menggelar event sport Tourism Fun Run bertajuk “Run For Fun”. Kegiatan ini akan dihadiri 1500 peserta yang berlangsung pada Sabtu (21/09/2024) di depan kampus Poltekpar Makassar.

Menurut Direktur Poltekpar Makassar Herry Rachmat, kegiatan Fun Run ini merupakan rangkaian acara dies natalis Poltekpar Makassar ke-33.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi event tahunan yang terbuka untuk umum sehingga mahasiswa dapat terus berinovasi dalam setiap kegiatan,” bebernya.

Selain itu, Muhammad Reza selaku Project Leader Fun Run menyampaikan detail konsep kegiatan tersebut.

“Jadi, kegiatan ini kami hadirkan dua kategori lari. Ada yang 6 km dan 10 km,” ucapnya.

Nah, untuk masing-masing kategori akan mendapatkan beberapa atribut yang disiapkan mulai dari jersey, medali, door prize dan msih banyak lagi.

BACA JUGA  P2G Ingatkan Pemerintah, Jangan Terburu Hidupkan Ujian Nasional 2026

Tak hanya itu, Reza juga menuturkan kalau pihaknya menargetkan 1500 peserta yang akan bergabung dalam event fun run.

” Dari target tersebut diakumulasi dari beberapa partisipan seperti mahasiswa, staf, dosen, alumni, mitra kerja hingga komunitas lari,” bebernya.

Tak kalah menarik, Reza menjelaskan, kegiatan Fun Run ini juga dilengkapi dengan aktivitas lainnya, misal pemanasan, senam zumba, pertunjukan juggling, dan hiburan dari musisi lokal Makassar yakni Fandy WD & Hiburan Liburan Berkaraoke.

Selanjutnya, Ketua Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara Poltekpar Makassar Amiruddin Hamzah mengatakan, kegiatan yang dikelola oleh mahasiswa ini out put dari mata kuliah yang diterima mahasiswa.

“Jadi, di Poltekpar sendiri, kami memang punya konsep perkuliahan yang tidak hanya teori, tapi juga aplikasinya di lapangan. Misalnya semester 3, kami memang sudah ajarkan bagaimana menyusun perencanaan kegiatan hingga pelaksanaannya,” jelasnya.

BACA JUGA  70 Pelajar Terpilih Jadi Tim Pengibaran Bendera HUT Ke-79 RI di Makassar, ini Daftarnya!

“Untuk semester yang 5, kami ajarkan untuk meramu kegiatan pentas seni pertunjukan. Dan untuk kegiatan ini nanti akan ditampilkan pada saat malam puncak dies natalis Poltekpar Makassar,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pendidikan

51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).

Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

BACA JUGA  UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng Makassar Gelar Pelepasan Mahasiswa PPL PPG PJOK UNM

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.

Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.

“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.

BACA JUGA  Pengawas Sekolah Gelar Sosialisasi Tentang Kebijakan Baru Kemendikdasmen di UPT SPF SMPN 49 Makassar

Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.

SITREN Kembali Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.

Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).

BACA JUGA  70 Pelajar Terpilih Jadi Tim Pengibaran Bendera HUT Ke-79 RI di Makassar, ini Daftarnya!

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.

Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel