Connect with us

Pendidikan

UPT SPF SMP Negeri 18 Makassar Gelar Kegiatan Ramadhan Inspiratif Siswa di Masjid Babul Hidayah

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dalam rangka meningkatkan nilai-nilai keislaman dan membentuk karakter religius siswa, UPT SPF SMP Negeri 18 Makassar menggelar Kegiatan Ramadhan Inspiratif Siswa di Masjid Babul Hidayah yang terletak di dekat sekolah, Senin 17 Maret 2025.

Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, S.P., M.Si, Kepala Sekolah Sofyan Haerudin, S.Pd., M.Pd., Pengawas PAI Kemenag Kota Makassar, Ibu Nurcaya S.Ag, serta Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Ramadhan Inspiratif, Erwin Rusiadi, S.Pd., M.Pd.Gr. Seluruh siswa dan pihak sekolah turut serta dalam kegiatan yang diadakan pada Senin, 17 Maret 2025 ini.

BACA JUGA  Harumkan Nama Bangsa, Dosen UIN Alauddin Makassar Pengabdian Masyarakat di Australia

Dalam sambutannya, Plt. Kadisdik Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, S.P., M.Si, menyampaikan apresiasi atas inisiatif SMP Negeri 18 Makassar dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan sebagai landasan dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia.

“Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa agar menjadi pribadi yang berintegritas, disiplin, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Saya berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan kegiatan serupa,” ungkapnya.

Kegiatan Ramadhan Inspiratif Siswa ini mencakup berbagai aktivitas keagamaan, seperti tadarus Al-Qur’an, tausiyah, diskusi keislaman, serta kegiatan sosial berupa santunan bagi siswa yang kurang mampu.

BACA JUGA  UPT SPF SMPN Negeri 31 Makassar Bentuk Tim Inovasi Si Adik (Sistem Informasi Akademik Peserta Didik)

Ketua Panitia Pelaksana, Erwin Rusiadi, S.Pd., M.Pd.Gr, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menanamkan kebiasaan baik di bulan Ramadhan yang bisa terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Makassar, Sofyan Haerudin, S.Pd., M.Pd., berharap agar kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi para siswa untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.

“Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Kami ingin siswa tidak hanya menjalankan ibadah puasa, tetapi juga mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki semangat berbagi,” ujarnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pendidikan

51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).

Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

BACA JUGA  Fun Walk Dies Unhas ke-68 Dimeriahkan Tarian Kolosal dan Rektor Baca Puisi

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.

Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.

“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.

BACA JUGA  UPT SPF SMPN Negeri 31 Makassar Bentuk Tim Inovasi Si Adik (Sistem Informasi Akademik Peserta Didik)

Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.

SITREN Kembali Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.

Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).

BACA JUGA  Dosen FIP UNM Perkuat Fungsi Humas Sekolah di Toraja dengan Memanfaatkan Aplikasi Canva di Era Digital

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.

Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel