Kitasulsel–SELAYAR Menyambut Tahun Baru 2025 dan melepas tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar dzikir dan doa bersama di Mesjid Rahmatan Lil Alamin, Selasa (31/12/2024) malam.

Sebelum gelaran dzikir dan doa bersama ini, diawali dengan ceramah agama oleh Ustadz Muhammad Yusuf, S. Sos.I.M.A yang didatangkan dari Kabupaten Sidrap.

Hadir Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali – H. Saiful Arif, Sekda Drs. Mesdiyono, Ketua TP PKK Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli, Forkopimda, para pimpinan OPD bersama ribuan umat muslim lainnya.

Ustadz Muhammad Yusuf dalam ceramahnya berharap refleksi dipergantian tahun ini dapat menjadikan sholat sebagai kebutuhan bukan sebagai perintah.

Disebutkan, apapun masalahnya kuncinya adalah sholat, karena menurutnya sholat adalah koneksi langsung dengan Allah SWT. Sedangkan dzikir adalah pendekatan kepada Allah SWT.

“Kita harus melatih qalbu dengan dzikir,” ucapnya.

Terkait dengan doa, Ustadz Muhammad Yusuf menitip satu pesan jangan sampai tidak menghafal Sayyidul istigfar, karena jika tidak, itu adalah musibah.

“Kalau anda tidak menghafal doa-doa lain, satu doa ini jangan tinggalkan sayyidul istigfar, karena Rasulullah bersabda dari sejak Nabi Adam Allah telah menurunkan beberapa doa, tetapi tidak ada yang membuat iblis menangis kecuali Sayyidul istigfar,” pungkasnya.

Sementara untuk dzikir dan doa dipimpin oleh H. Muhammad Zaenal Abidin Assega, yang diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali mengajak seluruh jajaran perangkat OPD untuk hadir mengikuti dzikir dan doa bersama ini, dengan bermuhasabah dan merenungkan apa yang telah kita lakukan di tahun 2024 ini, dengan harapan semakin baik lagi kedepannya.

“Mudah-mudahan diantara yang hadir ada yang diijabah doanya, sehingga Kabupaten Kepulauan Selayar semakin baik kedepan,” jelasnya.

Untuk diketahui, dalam dzikir dan doa bersama menyambut tahun baru 2025 mengangkat tema “Pergantian Tahun Mengajarkan Hakikat Waktu yang Merupakan Perjalanan Cinta Manusia Mencapai Puncak Spiritual”. (*)