Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag RI: Shalat Jumat adalah Bukti Keimanan, Insya Allah Membawa Berkah untuk NKRI

Published

on

Kitasulsel—JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta. Kehadiran beliau disambut hangat oleh para jamaah yang hadir untuk melaksanakan shalat Jumat bersama.

Dalam khutbahnya, Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya shalat Jumat bagi umat Islam. Beliau menegaskan bahwa sesibuk apapun aktivitas sehari-hari, umat Muslim tidak boleh meninggalkan shalat Jumat.

Menurut beliau, meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa uzur syar’i dikhawatirkan dapat menyebabkan seseorang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah atau mati dalam kondisi jahiliyah.

“Shalat Jumat adalah kewajiban. Sesibuk apapun kita di kota metropolitan ini, jangan sampai melupakan kewajiban yang satu ini. Insya Allah, dengan kita memelihara shalat Jumat, Allah akan menurunkan berkah-Nya untuk NKRI,” ungkap Nasaruddin Umar.

BACA JUGA  Menag Minta ASN Kemenag Harus Jadi Suara yang Menyejukkan di Tengah Situasi Bangsa

Beliau juga menyinggung tentang pentingnya merenungi kebesaran Allah, termasuk melalui peristiwa Isra Mi’raj yang menjadi tonggak diwajibkannya shalat.

Menurut Menag, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa, bahkan terhadap hal-hal yang melampaui logika manusia.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin Umar juga menyampaikan kebanggaannya terhadap Masjid Menara Syariah, yang merupakan salah satu gagasannya sebelum menjabat sebagai Menteri Agama.

Beliau menuturkan bahwa masjid ini dirancang untuk menjadi pusat kegiatan ibadah dengan imam dan khatib yang berasal dari Masjid Istiqlal.

“Masjid ini menjadi simbol kebangkitan umat Islam di tengah kehidupan kota besar. Semoga masjid ini menjadi tempat yang penuh berkah dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutupnya.

BACA JUGA  Menag Minta Badan Moderasi Beragama Proaktif Petakan Kerukunan Umat

Khutbah yang disampaikan di Masjid Menara Syariah ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus menjaga hubungan dengan Allah di tengah kesibukan duniawi.

Jamaah pun berharap keberadaan Menag membawa berkah dan motivasi untuk lebih giat dalam beribadah. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

BACA JUGA  Menag Minta Badan Moderasi Beragama Proaktif Petakan Kerukunan Umat

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

BACA JUGA  Di Forum 43 Negara, Menteri Agama Dorong Tatanan Baru Pengelolaan Zakat dan Wakaf

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

BACA JUGA  Kuliah Ramadhan Masjid Al Munawwar, Menag Jelaskan Keutamaan Basmalah
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel